Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20251021_132448.jpg
Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenhaj Jawa Barat, Boy Hari Novian (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Intinya sih...

  • Kuota haji 2026 untuk Jawa Barat masih belum diputuskan oleh Kemenhaj pusat

  • Verifikasi terhadap calon jemaah haji sudah mencapai 80 persen, termasuk pembuatan paspor dan bio visa

  • Kemungkinan kuota haji Jawa Barat berkurang menjadi 29.000 sampai 30.000 akibat penyamarataan daftar tunggu haji di seluruh Indonesia

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Haji dan Umrah Provinsi Jawa Barat masih belum mendapatkan keputusan jumlah kuota jemaah haji yang akan diberangkatkan pada 2026.

Keputusan ini diketahui masih digodok oleh Kemenhaj pusat menyusul adanya pernyataan terbaru dari Presiden Prabowo soal pemerataan waktu tunggu antrean haji menjadi 26,4 tahun. Sehingga, saat ini masih belum ada keputusan berapa total jemaah asal Jabar yang akan berangkat tahun depan.

"Untuk berapa kuota saat ini kami masih menunggu dari pusat tentang berapa kepastian untuk Jawa Barat. Sementara masih mengacu pada kuota tahun lalu," jelas Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenhaj Jawa Barat, Boy Hari Novian, Selasa (21/10/2025).

1. Sembari menunggu keputusan sudah dilakukan verifikasi

ilustrasi haji (IDN Times/Aditya Pratama)

Meski begitu, Boy memastikan saat ini verifikasi terhadap calon jemaah haji yang bakal berangkat pada tahun depan sudah mencapai 80 persen. Verifikasi ini meliputi pendataan, lalu pembuatan paspor, kemudian pembuatan bio visa terhadap para calon jemaah.

"Persiapannya untuk 2026, kami sudah verifikasi terhadap 80 persen calon jemaah haji yang bakal berangkat. Pembuatan paspor dan bio visa juga sudah mulai berlangsung," ujar Boy.

Boy menyampaikan, sementara ini ia masih mengacu pada kuota haji tahun lalu yaitu, 38.723 sembari menunggu kepastian dari Kemenhaj pusat.

"Jadi verifikasi 80 persen ini mengacu ke kuota tahun lalu. Kuota sekarang untuk Jawa Barat, kami masih menunggu dari pusat pusat," ujarnya.

2. Kuota haji untuk Jabar masih tunggu arahan pusat

ilustrasi haji (pexels.com/Haydan As-soendawy)

Boy menuturkan, belum ada kepastian kuota haji 2026 untuk Jawa Barat ini karena terdapat penyamarataan daftar tunggu haji bagi seluruh dasar di Indonesia. Mengingat, Presiden Prabowo Subianto menginginkan adanya perataan daftar tunggu haji 26,4 tahun bagi seluruh daerah di Indonesia.

"Waktu sidang kabinet, Presiden Prabowo menyampaikan untuk menyamaratakan antrean menjadi 26,4 tahun," tuturnya.

Dia bilang, penyamarataan daftar tunggu haji ini bertujuan agar semua daerah mendapatkan keadilan. Sebelum kebijakan ini berlaku, daftar tunggu di Sulawesi mencapai 40 tahun, sedangkan di Jawa Barat ada yang mencapai 17 tahun.

"Semua calon jemaah haji di Indonesia kini punya daftar tunggu yang sama yaitu 26,4 tahun. Ini menjadi sebuah keadilan buat jemaah," ujarnya.

3. Provinsi lain nantinya akan mengalami penambahan

ilustrasi haji ke Makkah (pixabay.com/ekrem)

Atas dasar itu, Boy belum bisa memastikan kuota haji untuk Jawa Barat, karena ada kemungkinan berkurang menjadi 29.000 sampai 30.000 jemaah. Meski ada potensi kuota haji Jawa Barat berkurang, tetapi ada penambahan bagi provinsi lainnya.

"Di provinsi lain itu akan bertambah, tapi 20 provinsi yang akan berkurang. Jadi keputusan jumlah jemaah tidak lagi sektoral," katanya.

Editorial Team