Kunjungi Bandung, JCI Jepang Belajar Perekonomian dan Pengembangan Komunitas melalui Budidaya Ulat Sutra

Local President JCI Bandung, Teguh Panjireza R, mengatakan, program ‘Smile by Action’ adalah bukti nyata apa yang bisa dicapai ketika bersatu untuk tujuan bersama. Inisiatif ini tidak hanya menangani isu lingkungan tetapi juga memberdayakan perempuan di komunitas.

"Tetapi mampu memberikan mereka keterampilan dan kesempatan untuk meningkatkan kondisi ekonomi mereka,” kata dia dalam keterangan tertulisnya.

Founder KUN Humanity System, Chandra Sembiring juga menyoroti pentingnya
kemitraan dalam pernyataannya. “Tujuan kami adalah menciptakan solusi berkelanjutan dan berdampak terhadap tantangan global. Melalui penanaman pohon murbei dan budidaya ulat sutra, kami membuat langkah maju dalam konservasi lingkungan dan pemberdayaan perempuan,” ujar dia.

Dengan tema “Planting Hope, Empowering Women,” selama kunjungan, delegasi
turut serta dalam penanaman 50 pohon murbei, yang merupakan sumber makanan
utama untuk ulat sutra. Tindakan ini melambangkan harapan dan keberlanjutan bagi
perempuan di Cileunyi, yang telah menerima pelatihan intensif dalam teknik budidaya ulat sutra, pemintalan benang sutra, dan produksi kain sutra.

Program ini juga telah memfasilitasi pembangunan infrastruktur yang diperlukan, termasuk rumah ulat sutra dan pusat pelatihan, serta menyediakan peralatan penting.
Program "Smile by Action" merupakan contoh sukses kolaborasi internasional yang
membawa perubahan signifikan dan berkelanjutan bagi komunitas lokal.

Dengan dukungan dan komitmen yang terus berlanjut, program ini diharapkan dapat terus
berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang bagi perempuan di Cileunyi,
menciptakan peluang pekerjaan baru dan mendorong kemandirian ekonomi.

Melalui program ini, para perempuan di Desa Cileunyi diberikan edukasi dan pelatihan
tentang teknik budidaya ulat sutera, mulai dari penanganan ulat sutera, pemintalan benang sutera, hingga produksi kain sutera. Selain itu, program ini juga telah membantu membangun infrastruktur yang diperlukan, termasuk rumah ulat sutera dan pusat pelatihan, serta menyediakan peralatan yang dibutuhkan untuk proses produksi.