Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Videoshot_20250922_192846.jpg
Tangkapan layar menu dan porsi MBG disorot (istimewa)

Intinya sih...

  • Menu dan porsi dikritikDalam video, menu MBG di SD Cicurug 2 dinilai kurang bergizi dan porsinya sedikit, disinyalir tidak sesuai standar.

  • MBG berasal dari Dapur Ma'eProgram MBG di SDN 2 Cicurug berasal dari Dapur Ma'e, dengan menu chicken steak, potato wedges, edamame, anggur muscat, dan wortel.

  • Menu dan porsi diklaim sesuai aturanKepala dapur mengklaim menu sudah sesuai ketentuan gizi dan porsi disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Majalengka, IDN Times- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali mendapat sorotan. Kali ini sorotan itu terjadi di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, setelah beredarnya video di media sosial (medsos) dan aplikasi percakapan WhatsApp.

Video yang beredar disinyalir diambil dari tiktok, lantaran terdapat nama medsos-nya, lengkap dengan nama akun @dewinuralam_reborn.

Dalam video itu, terdengar suara laki-laki yang diduga sebagai orang yang merekam menyoroti menu dan porsi MBG. Dalam video sendiri tercantum keterangan 'Pak Prabowo & Pak Purbaya ini menu MBG di SD Cicurug 2 Majalengka!! ' demikian kalimat yang tercantum pada video itu.

1. Menu dan porsi dikritik

Tangkapan layar video menu dan porsi MBG disorot (istimewa)

Dalam video yang beredar, terlihat menu yang disebut-sebut merupakan MBG itu dihidangkan tanpa nasi. Menu-menu tersebut ditaruh di wadah plastik, bukan ompreng seperti sekolah lainnga.

"Ini menu MBG di sekolah Cicurug 2. Berarti ini kentang, goreng kentang begini, belum dikupas lagi. Terus chicken, kulitnya kayaknya. Terus anggur tiga. Wortel sama buncis, kacang begini. Cuma lima biji," demikian kata suara yang disinyalir berasal dari perekam.

Dalam video itu, pemilik suara juga terdengar menyebut nama Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. Di akhir video terdengar suara mengucapkan terima kasih kepada Prabowo.

"Ya ampun. Dana MBG SD Cicurug begini nih. Luar biasa, mah saya kalau jadi pengelola MBG. Pak Prabowo, ini menunya begini, Pak Prabowo. Bagaimana ini anak mau sehat. Terima kasih Pak Parbowo atas makanannya, enak dan bergizi," tutup suara laki-laki dalam video itu.

2. MBG itu berasal dari Dapur Ma'e

Dapur MBG Ma'e (inin nastain/IDN Times)

Program MBG untuk SDN 2 Cicurug sendiri diketahui berasal dari Dapur Ma'e yang bertempat di Kelurahan Cicurug. Dikonfirmasi terkait video yang beredar luas, Kepala SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau biasa disebut dapur) Denada Azan menjelaskan bahwa MBG di SD itu memang dari dapur yang dipimpinnya.

"Betul. Itu betul dari Dapur Ma'e. Kalau gak salah, itu hari Selasa atau Rabu (pekan lalu) ya. Menunya itu ada chicken steak, potato wedges, edamame, anggur muscat, dan sayurnya wortel," kata dia.

Denada mengaku kaget dengan beredarnya video MBG di sekolah yang menjadi kewajiban dapur yang dipimpinnya itu. Pasalnya, video itu disinyalir bukan diambil di sekolah.

"Kami agak kaget ya dengan video beredar. Mungkin itu video dari anak yang tidak dimakan di sekolah. Sebenarnya kami udah wanti-wanti ke sekolah, anak mau makan atau tidak, taruh saja di ompreng. Syukur-syukur makanannya habis. Kalau gak habis, ya gak apa-apa, taruh saja di ompreng dan gak usah dibawa ke rumah," kata dia.

Imbauan itu dilakukan atas pertimbangan adanya masa layak konsumsi MBG dari dapur Ma'e. "Karena dari menunya kan, kami kan produksi itu jam 04.00 WIB. Makanya disarankan untuk tidak dibawa ke rumah," kata dia.

3. Menu dan porsi diklaim sesuai aturan

ilustrasi regulasi (freepik.com/pch-vector)

Disinggung tentang menu yang disajikan, Denada mengklaim sudah sesuai dengan ketentuan. Menurut dia, sebelum mulai memasak, ada takaran gizi yang ditentukan oleh ahli gizi.

"Menu, sesuai dengan ketentuan BGN ya. Sesuai juga dengan gramasi ahli gizi," katanya.

Begitu juga dengan porsi. Menurut Denada, porsi MBG untuk tiap penerima manfaat berbeda. Besaran porsi itu disesuaikan dengan kebutuhan gizi dari masing-masing penerima manfaat.

"Karena kebutuhan setiap anak kan beda-beda. Anak SD kelas satu sampai tiga dengan SMP sama SMA itu beda. Untuk porsi, pasti berbeda juga. Mungkin yang gak terima, karena porsinya yang sedikit, karena itu kan porsinya untuk anak SD," jelas dia.

"Tidak ada yang aneh juga kan dari menunya itu. Sesuai juga dengan gramasi gizinya, harus aman ya. Menu, kami juga kadang by request dari anak-anak. Kayak SMP sama SMA kan suka ada request 'Bu ayam katsu dong, atau apa.' Ya kami, sedikitnya realisasi. Kaya anak-anak pengin ayam katsu, ya kami realisasikan. Untuk menu memang kami rancang dalam sepekan," ujarnya.

4. Penjelasan kepala dapur terkait menu

ilustrasi potato wedges (vecteezy.com/bigcxlotus)

Dalam video yang beredar, terdengar suara yang mengkritisi menu yang ada. Menyikapi hal itu, Denada menjelaskan beberapa hal.

"Di video itu tuh bilang kulit. Itu sebenarnya bukan kulit, itu daging filet. Ya buat anak seusia gitu, mungkin gramasinya kelihatannya kecil," katanya.

Terkait kentang yang tidak dikupas, Denada menjelaskan bahwa itu potato wedges yang memang konsepnya seperti itu.

"Kentang yang tidak dikupas, itu potato wedges. Pada dasarnya kan potato wedges dan itu memang tidak dikupas ya. (Lalu) Itu anggur Muscat," katanya.

"Porsi di video viral dibandingkan untuk anak SMP, SMA, itu beda, sesuai dengan kebutuhan gizi. Itu kayaknya buat anak kelas satu atau dua (SD) ya," katanya.

Editorial Team