Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kronologi Pengeroyokan Wisatawan di Jalur Alternatif Megamendung

(Tangkap layar)
(Tangkap layar)

Bandung, IDN Times - Wisatawan asal Jakarta mengalami kekerasan oleh warga yang tengah mengatur jalan di kawasan Megamendung, Kabupaten Bogor, Minggu (22/12/2024). Aksi intimidasi ini kemudian terekam dalam video dan viral di media sosial hingga grup WhatsApp.

Kepala Satpol PP Provinsi Jawa Barat, Ade Afriandi mengatakan, berdasarkan laporan dari anggota Banpol PP Kecamatan Megamendung, persoalan ini berawal dari kesalahpahaman antara korban bernama Indra Hermawan dengan pelaku yang ada di jalur tersebut.

"Saat itu, Indra bersama istri melewati jalur tanjakan Cihanjawar, akan tetapi ada kendaraan mogok. Ketika berpapasan menyenggol salah satu pelaku dan kaca spion mobil yang mogok, kemudian kendaraan Indra digedor oleh pelaku," ujar Ade melalui keterangan resmi.

1. Kasus ini selesai dengan cara damai

(Tangkap layar)
(Tangkap layar)

Kemudian, lanjut Ade, seketika korban turun dari kendaraan, langsung dikeroyok hingga akhirnya mengalami luka memar di pelipis. Istrinya pun ikut mendapatkan perlakuan buruk. Setelah itu, keduanya melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Megamendung dan pelaku langsung ditangkap.

"Telah dilakukan pemeriksaan terhadap para pihak yang terlibat dengan kejadian tersebut dan kedua belah pihak sepakat permasalahan tersebut diselesaikan secara musyawarah, yang selanjutnya dituangkan dalam pernyataan," katanya.

2. Bey meminta maaf kepada wisatawan

(Tangkap layar)
(Tangkap layar)

Meski demikian, peristiwa ini turut menjadi perhatian Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin. Ia meminta maaf langsung atas terjadinya peristiwa yang tidak membuat nyaman para wisatawan yang datang ke Jabar.

Diketahui, ada beberapa kasus yang membuat wisatawan jadi korban saat berlibur di wilayah Jabar. Seperti pemerasan yang melibatkan seorang joki atau pemandu jalur alternatif di Cisarua, Kabupaten Bogor terjadi pada Minggu (22/12/2024).

Pelaku meminta uang sebesar Rp850.000 untuk jasa pengantaran jalan memakai motor menuju SPBU Tugu.

"Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Barat kami meminta maaf atas insiden yang menyebabkan ketidak-nyamanan wisatawan," ujar Bey, Kamis (26/12/2024).

3. Minta Satpol PP dan Saber Pungli turun

Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin (IDN Times/Fatimah)
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin (IDN Times/Fatimah)

Kemudian, kasus lainnya di Kota Bandung, aparat Saber Pungli mengamankan sejumlah juru parkir liar yang menerapkan getok harga pada wisatawan yang berkunjung ke Kebun Binatang Bandung.

Untuk mencegah adanya praktek pungli, pemerasan atau getok parkir, Bey dengan tegas memerintahkan langsung Satpol PP dan Saber Pungli segera bergerak melakukan penanganan agar peristiwa yang merugikan para wisatawan tidak terulang kembali.

"Saya sudah perintahkan personel Satpol PP dan Saber Pungli provinsi untuk disebar ke titik-titik rawan seperti di kawasan Puncak dan areal wisata di Bandung Raya," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
Azzis Zulkhairil
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us