Penembakan gas air mata di kampus Unpas. IDN Times/Debbie Sutrisno
Kepala Unit Keamanan Kampus Unpas, Rosid, menceritakan kronologi penembakan gas air mata di kampus Unpas bahwa kejadian semalam sangat tidak terduga karena sebenarnya massa dari kalangan mahasiswa yang melakukan aksi sudah mendapatkan perawatan dari tim medis hingga sekitar pukul 20.00 WIB. Setelah pukul 21.00 kampus mulai lengang dan mahasiswa sebagian sudah pulang bahkan penjaga kampus pun sudah ganti jadwal secara bergiliran.
Namun, ketika pukul 11.00 WIB hingga 11.30 WIB mulai ramai adanya kasus penembakan gas air mata di jalanan. Ini dikarenakan massa dari berbagai elemen yang mayoritas menggunakan pakaian hitam-hitam dipukul mundur oleh aparat kepolisian hingga mengarah ke dua kampus ini termasuk Unpas.
"Di sini saya kan membuka gerbang itu buat perintah pimpinan kan kemanusiaan dibuka aja gak apa-apa, tapi yang datang bukan korban aja jadi karena dipukul mundur dari Gasibu arahnya kan arahnya ke sini ke Dago, dari Sulanjana jadi ke sini, semua itu bukan mahasiswa unpas aja yang kumpul di sini," kata.
Ketika kejadian berlangsung puluhan tembakan gas air mata dilesakkan ke arah kampus Unpas dari jalanan oleh aparat. Alhasil ada sekitar 12 orang yang alami pingsan dan harus mendapatkan perawatan dari tim medis.
"Kalau dihitung sisa gas air mata (proyektil) ada 48 yang kita dapat," papar Rosid.
Menurutnya, suasana semalam cukup mencekam karena banyak aparat melintas melakukan penembakan gas air mata ke arah kampus. Sementara dari mahasiswa harus menjadi korban usai menghirup gas air mata tersebut.
Rosid mengatakan sempat ada blokade yang dilakukan mahasiswa dengan sekelompok orang lainnya, di jalan Tamansari, untuk menghadang aparat keamanan. Blokade berbentuk pembakaran ranting kayu.
Dia menuturkan pada malam kemarin itu, ada tembakan gas air mata yang bersumber dari aparat keamanan. Ia menyebut ada puluhan tembakan ke dalam Unpas yang diketahuinya.
Rosid pun bersama dengan petugas keamanan dalam Unpas, mengamankan sisa proyektil peluru gas air mata yang didapat di Unpas. Saat ini bukti tersebut masih berada di pihak keamanan Unpas.
Terkait dengan video pelemparan bom molotov dari arah kampus Unpas yang viral di media sosial, Rosid tidak membantah bahwa lemparan itu terlihat dari tembok halaman depan kampus. Namun, dia belum bisa memastikan apakah itu memang mahasiswa atau bukan karena rekaman videonya kurang jelas.