Gunung Kuda di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat
Sukardi telah bekerja di lokasi tambang itu lebih dari satu dekade. "Udah lebih dari 10 tahun saya kerja di situ. Setiap hari ngangkut batu, gali tanah. Enggak pernah kejadian separah ini," ungkapnya.
Meski medan tambang dikenal rawan, menurut Sukardi tak ada peringatan dari pengelola tambang mengenai potensi longsor, bahkan sehari sebelum kejadian tidak ada hujan deras yang bisa menjadi pemicu awal.
Kini, setelah mengalami luka serius dan trauma psikis, Sukardi memilih untuk tidak kembali ke tambang. Ia berharap ada evaluasi menyeluruh terhadap sistem kerja dan keselamatan tambang tersebut.
"Kalau bisa sih, saya enggak balik ke situ lagi. Mending dipindah kerjaan lain aja, daripada nyawa taruhannya," ujarnya dengan lirih.
Sukardi juga menyinggung minimnya alat keselamatan dan pengawasan rutin yang mestinya menjadi tanggung jawab pihak pengelola tambang. Ia berharap pemerintah daerah dan pihak pengelola tambang bertanggung jawab atas korban luka dan jiwa yang ditinggalkan oleh insiden ini.
"Helm sama sepatu tidak dikasih, enggak pernah ada latihan evakuasi atau pemeriksaan lereng. Kita cuma disuruh kerja, kerja, kerja," ujar Sukardi.