Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250929-WA0051.jpg
(Istimewa)

Intinya sih...

  • Model komunikasi Quad Helix meningkatkan posisi tawar petani sayur di Bogor

  • Petani didukung oleh pemerintah, akademisi, dan sektor bisnis untuk menjual hasil panen dengan lebih adil

  • Kolaborasi dengan startup agritech membuka jalan menuju transformasi digital di sektor pertanian

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Penerapan model komunikasi Quad Helix membuat para petani sayur di Bogor memiliki harapan baru untuk meningkatkan posisi tawar di pasar. Konsep ini sendiri menghubungkan empat pihak penting seperti petani, pemerintah, akademisi, dan sektor bisnis untuk menciptakan pertanian yang lebih modern, mandiri, dan berdaya saing.

Selama ini, rantai distribusi tradisional membuat petani sulit menikmati keuntungan optimal. Dengan adanya Quad Helix, petani tidak lagi berjalan sendiri. Mereka didukung oleh pemerintah yang membuka akses regulasi, akademisi yang menghadirkan riset, serta dunia usaha yang memberi peluang kemitraan.

1. Petani bisa langsung masuk ke rantai pasok modern

(Istimewa)

Hasilnya, petani dapat menjual hasil panen dengan lebih adil sekaligus memperluas pasar. Dr. Hiswanti, Ketua Tim Penelitian dari Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957 mengatakan, Quad Helix ibarat jembatan yang mempertemukan kepentingan petani dengan dukungan pemerintah, pengetahuan akademisi, dan peluang dari sektor bisnis.

"Dampaknya, petani lebih percaya diri menentukan harga sekaligus membuka peluang masuk ke rantai pasok modern," ujar Hiswanti dikutip Selasa (30/9/2025).

2. Petani tidak lagi mengandalkan tengkulak

ilustrasi pasar lokal Eropa (freepik.com/DC Studio)

Tidak hanya itu, pola ini juga membuka jalan menuju transformasi digital di sektor pertanian. Melalui kolaborasi dengan startup agritech, petani bisa menggunakan aplikasi untuk memantau harga, mengatur distribusi, hingga menjaga kualitas produk.

"Dengan pola komunikasi ini, petani tidak hanya mengandalkan tengkulak, tetapi bisa langsung terhubung dengan mitra usaha bahkan konsumen. Hal ini memberi peluang agar hasil panen dihargai lebih layak dan mendorong petani naik kelas dalam rantai pasok pertanian," tambah Erita Rizki Putri, anggota tim peneliti dari Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957.

3. Petani do Bogor kini menjadi produsen

ilustrasi pasar ikan (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Ke depan, pendekatan ini dapat berkembang menjadi Penta Helix, yang memasukkan unsur teknologi untuk menjadikan pertanian lebih efisien dan berdaya saing global.

Dengan model Quad Helix, petani di Bogor kini tidak hanya menjadi produsen, tetapi juga mitra strategis dalam industri pertanian.

Inisiatif ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi lintas sektor dapat menghadirkan solusi berkelanjutan bagi tantangan klasik di dunia pertanian.

Editorial Team