Bandung, IDN Times - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) memang menjadi momok menakutkan untuk para pekerja. Ketakutan ini pula yang sempat dialami sepasang suami-istri di Kabupaten Sukabumi, Handry dan Vivi. Bermodalkan kenekatannya untuk berwirausaha, mereka kini menjadi pengusaha keripik tempe.
Handry bercerita, awalnya dia tidak ada kepikiran untuk menjadi seorang pengusaha keripik tempe. Pekerja kontraktor ini awalnya mengerjakan banyak proyek di Jakarta, tapi pada 2007 dia harus terkena PHK.
Hijrah bersam istri ke Sukabumi, Handry awalnya ingin mencari pekerjaan yang mirip. Sayangnya niatan itu tidak mudah karena lowongan pekerjaan di Sukabumi tidak banyak. Dia kemudian bekerja sebagai tim pemasaran rokok yang dijual untuk para petani.
Cukup lama menjadi penjual rokok di lapanga, Handry merasa bosan dengan bekerja untuk orang lain. Dia lantas bersama istrinya yang juga sudah lama terkena PHK mencoba berwirausaha sendiri dengan berjualan keripik tempe.
"Pas 2014 ini saya coba buat keripik tempe ini. Perjalanannya sangat panjang banyak tanatangannya sampai sekarang bisa sebesar ini," kata Handry ditemui di Sukabumi ketika melakukan ekspor keripik tempe Kahla ke Arab Saudi, Kamis (6/2/2025).