Kisah Sukses Bank Sampah Nyengseret Olah Ratusan Kg Sampah Anorganik

Bandung, IDN Times - Bank Sampah Berseri di Kelurahan Nyengseret, Kecamatan Astanaanyar, terus mencatatkan kesuksesan dalam mengelola sampah anorganik. Hanya dalam 10 hari, Bank Sampah Berseri berhasil mengelola sebanyak 791,2 kg sampah anorganik yang berasal dari warga.
Program Bank Sampah Berseri mulai berjalan sejak 22 Juni 2023. Hingga saat ini telah mengumpulkan lebih dari 18 ton sampah anorganik. Proses pengelolaan sampah di bank ini terorganisir dengan baik, mulai dari penimbangan sampah, penghitungan jumlah yang disetorkan, hingga konversi sampah menjadi rupiah.
Sampah yang dikumpulkan oleh nasabah bank sampah nantinya akan dijual, dan hasilnya bisa ditabung atau langsung diterima dalam bentuk uang tunai.
“Dengan adanya bank sampah ini, perekonomian warga semakin terbantu. Sampah yang biasanya dianggap sebagai masalah, sekarang menjadi sumber penghasilan tambahan,” ungkap Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kelurahan Nyengseret, Fahmi Hafizah Novianti, Rabu (30/10/2024).
1. Ikut bantu olah juga sampah organik
Fahmi menuturkan, beberapa warga bahkan menggunakan hasil dari penjualan sampah ini sebagai modal untuk usaha kecil-kecilan. Selama ini Bank Sampah Berseri menerima berbagai jenis sampah anorganik, seperti plastik, kertas, dan logam, dengan beragam konversi harga. Setiap nasabah bank sampah bisa menabung sampah mereka untuk diolah lebih lanjut atau dijual.
Selain itu, proses pengumpulan sampah secara berkala dilakukan oleh petugas yang bekerja sama dengan Bank Sampah Bersinar sebagai bank induk. Tempat ini juga memiliki inovasi lain dalam pengelolaan sampah, yakni program Sidak Panik (Simpan Candak Jemput Sampah Organik). Layanan ini memberikan kemudahan bagi warga yang ingin membuang sampah organik, di mana petugas akan menjemput sampah tersebut langsung dari rumah.
"Sejak diluncurkan setahun lalu, program Sidak Panik telah berhasil mengelola lebih dari 25 ton sampah organik," ujarnya.