Kerusuhan warga yang terjadi di Wamena pada Senin(23/9) semakin brutal. Santana yang posisinya saat itu sedang berada di dapur restoran mencoba untuk melihat kondisi di luar.
Ketika itu, dirinya mencoba berpindah tempat ke lantai dua atau mess, tempat dirinya tinggal selama di Wamena. Melihat kondisi yang semakin tak terkendali, Santana bersama belasan karyawan restoran memutuskan untuk menyelamatkan diri.
"Posisi mess itu ada di lantai dua. Ceritanya saya mau lihat seperti apa kondisi keributan yang terjadi di luar dari atas. Ternyata, kerusuhan itu sudah ada di depan restoran," kata dia.
Melihat peristiwa tersebut Santana bersama sejumlah orang termasuk karyawan restoran memutuskan lari dan menyelamatkan diri. Dia kabur melalui jalan belakang dengan menjebol benteng seng yang dijadikan sebagai pembatas pekarangan.
"Saya lari ke belakang, meloncati benteng dan seng. Karena, satu-satunya jalan yang dikira aman adalah melalui belakang. Sebab, di depan kondisinya sudah ramai, dengan massa" ujar dia.
Pada jam pertama kerusuhan, Santana berhasil kabur dari restoran dan bersembunyi di rumah warga lokal tidak jauh dari lokasi kerumunan massa. Merasa tidak nyaman, mereka akhirnya memutuskan untuk pindah mencari persembunyian yang aman.
"Teriakan massa semakin jelas. Kalau sembunyi di sini pasti tidak akan aman. Kebakaran sudah dimana-mana. Kami khawatir massa mengejar kita. Warga asli saja mengungsi, apalagi kami yang pendatang," ungkap Santana.