Bandung, IDN Times - Bagi sebagian orang, mendapatkan kesempatan menempuh ilmu di ITB menjadi sebuah kebanggaan. Hingga saat ini, sebagai salah satu kampus terbaik di Indonesia, ITB menjadi salah satu perguruan tinggi dengan peminat yang banyak setiap tahunnya.
Jelang perkuliahan tahun baru, salah satu mahasiswa yang diterima di ITB adalah Devit Febriansya. Siswa asal Kabupaten Agam, Sumatera Barat ini berhasil lolos ke ITB lewat Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.
Yang menarik dari Devit ialah kisah perjalanannya menuju ke ITB, di mana mendapatkan bantuan dari warga di desanya untuk bisa berangkat ke Bandung. Uang ini dikumpulkan karena para masyarakat bangga ada warganya yang bisa masuk ke ITB.
"Jadi pas tahu lulus ini saya coba ajukan proposal pembiayan ke Ikatan Keluarga Malala (IKM) untuk ongkos dan kebutuhan selama di Bandung. Dari sana, ternyata banyak juga warga yang ingin sumbang buat biaya Devit kuliah," kata dia saat dihubungi IDN Times, Minggu (15/6/2025).
Untuk proposal yang diajukan ke IKM sendiri awalnya Devit mengajukan untuk biaya perjalanan pulang-pergi, biaya asrama, biaya makan, hingga membeli laptop. Di proposal awal, pengajuan anggarannya capai Rp20 juta.
Namun, sampai sekarang ia belum mendapat uang itu karena dari IKM pun masih mencari pendanaan dari berbagai pihak. Meski demikian, IKM memastikan akan membantu Devit dalam pembiayaan perkuliahan di ITB.
"Belum tahu ini nanti siapa saja yang sumbang dan dapat totalnya berapa. Masih penggalangan dana," kata dia.