Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250925-WA0014.jpg
(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Intinya sih...

  • SPPG Neglasari ditutup sementara setelah keracunan massal ratusan pelajar yang menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (24/9/2025).

  • Setelah kejadian keracunan pada Senin (23/9/2025), SPPG memperketat standar keamanan makanan, namun terjadi keracunan kembali pada Rabu (24/9/2025).

  • Dapur SPPG Neglasari sudah beroperasi sejak 19 Agustus 2025 dengan total 52 pekerja, dan tidak ada instruksi penutupan setelah kejadian keracunan sebelumnya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Neglasari ditutup sementara menyusul terjadinya keracunan massal ratusan pelajar setelah menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG), pada Rabu (24/9/2025). Sejumlah anggota TNI, polisi dan pemerintah daerah pun langsung datang ke lokasi dapur setelah kejadian tersebut.

Adapun lokasi dapur tak lebih dari 10 kilometer dari posko Kecamatan Cipongkor dan berjarak dua kilometer dari SMK Karya Perjuangan. Awak media pun sempat berbincang-bincang dengan salah seorang perwakilan dapur SPPG Neglasari, Fauzan Hilmi.

Dia mengatakan, untuk hari ini dapur SPPG Neglasari tidak beroperasi terlebih dahulu. Ia menyebut makanan yang kemarin dipasok pun sudah dibawa oleh pihak kepolisian dan dinas terkait.

"Kami ini masak kemarin, untuk 3.860 porsi," katanya, Kamis (25/9/2025).

1. Sempat memperketat pengawasan masakan

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Setelah adanya kejadian keracunan pada klaster awal di Senin (23/9/2025), SPPG ini sudah memperketat standar keamanan untuk makanan yang dihidangkan. Kemudian pada Selasa (24/9/2025), pasokan makannya pun tak bermasalah. Namun, besoknya justru terjadi keracunan.

Fauzan mengaku setelah kejadian keracunan di hari Senin, ia langsung merekam seluruh kegiatan di dapur untuk sebagai pertanggungjawabannya.

"Kalau kronologi awalnya setelah ada kejadian yang di Cipari, justru kami juga di sini jadi lebih ketat terutama dalam masalah masak dan kebersihan," katanya.

"Soalnya yang makan itu apa-apa juga semuanya di sini, staf dan karyawan juga. Bahkan kemarin juga saya sempat bikin video (menunjukkan kondisi dan proses memasak)," katanya.

2. Awalnya melihat tidak ada yang kejang

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Fauzan mengaku mendapat kabar keracunan kemarin, sekita pukul 10.00 WIB di mana berasal dari SMK Karya Perjuangan. Setelah itu, ia langsung menuju lokasi dan melihat langsung.

"Memang terlihat oleh saya, enggak semua gitu (parah) kang. Ada mungkin sekitar sepuluh orang yang memang kelihatan lemas enggak kejang atau bagaimana gitu," katanya.

Untuk masakan kemarin, Selasa (23/9/20225) malam, SPPG memulai masak pada pukul 21.00 WIB. Mereka memasak nasi terlebih dahulu sebelum menu lainnya.

Kemudian singkat cerita, pada Rabu (24/9/2025), MBG pun siap untuk disebar pada pukul 07.00 WIB pagi. Pukul 10.00 WIB, mobil sudah berangkat menuju sekolah-sekolah.

Jumlah pekerja total di dapur SPPG Neglasari, tercatat ada 52 orang. Dari jumlah itu, tidak seluruhnya terlibat memasak, terutama mereka yang bekerja sebagai adminitrasi serta akunting, hingga ahli gizi.

Dapur SPPG Neglasari pun sudah beroperasi sejak 19 Agustus 2025. Untuk memasak, mereka memastikan selalu melakukannya di malam hari.

"Di sini juga pekerja di-shifting. Di bagian masak itu ada sepuluh orang, enggak semuanya langsung jam 22.00 WIB, dibagi-bagi per sif," kata Fauzan.

3. SPPG diberhentikan sementara

(Istimewa)

Lebih lanjut, Fauzan mengatakan, setelah kejadian keracunan makanan pada Senin, ia tidak mendapatkan instruksi untuk penutupan meski Pemkab memberlakukan status KLB.

"Enggak ada. Hanya kalau sekarang memang kami sudah menerima arahan (untuk berhenti operasional sementara waktu)," katanya.

Fauzan mengatakan dapur SPPG Cipari dan dapur SPPG Neglasari dikelola oleh satu yayasan yang sama. Namun ia tidak menyebutkan apa yayasan tersebut.

"Iya betul satu yayasan," kata dia.

Diketahui, keracunan massal dari dapur SPPG Neglasari ini mencapai sekitar 600 orang, di mana beberapa korban dirawat di Posko GOR Cipongkor.

Editorial Team