Kesbangpol Jabar: Kawasan Industri Paling Rawan Aksi Premanisme

Intinya sih...
- Premanisme sering terjadi di wilayah industri Jawa Barat
- Oknum meminta jatah sejak awal pembangunan pabrik hingga terlibat dalam pengadaan SDM
- Polda Jabar amankan 504 orang dari 111 kasus aksi premanisme selama Operasi Pekat II
Bandung, IDN Times - Aksi premanisme di wilayah Jawa Barat kerap kali terjadi di wilayah industri. Para oknum tersebut melakukan aksinya mulai dari awal pembangunan pabrik hingga minta jatah untuk dilibatkan dalam proses bisnis salah satu perusahaan tersebut.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Barat, Wahyu Mijaya. Dia mengatakan, aksi premanisme di wilayah Industri di Jabar kerap kali terjadi dari hulu hingga hilir.
"Kalau misalnya di wilayah-wilayah industri atau di kawasan yang peruntukannya untuk industri mulai dari misalnya pembebasan bahan, kemudian pengurugan tanahnya untuk bangun," kata Wahyu saat dikonfirmasi, Senin (12/5/2025).
1. Pasar dan wilayah parkir juga paling potensi terjadi premanisme
Setelah perusahaan sudah berdiri, Wahyu menjelaskan, para oknum yang melakukan aksi premanisme ini berpotensi meminta jatah agar ikut serta mengawal untuk pengadaan Sumber Daya Manusia (SDM) atau karyawan pabrik.
Bahkan, tidak hanya di kawasan pabrik, potensi aksi premanisme juga kerap kali terjadi di kantung-kantung parkir, kawasan pasar dan lainnya.
"Kawasan tersebut juga bisa ada potensi aksi premanisme, atau tindakan-tindakan yang dilakukan oleh oknum," katanya.
2. Satgas Anti Premanisme akan bekerja
Wahyu pun tidak menampik aksi premanisme ini kerap dilakukan oleh oknum yang mengatasnamakan salah sat organisasi masyarakat. Namun, saat ini Jabar sudah memiliki Satgas Anti Premanisme yang nantinya menindak aksi-aksi tersebut.
"Kami pastikan aksi premanisme ini akan ditindaklanjuti oleh Satgas Anti Premanisme di mana di dalamnya ada Forkopimda. Diketuai oleh Polda Jabar dan Polda Metro Jaya, melibatkan juga unsur TNI," kata dia.
3. Polda sudah amankan ratusan pelaku diduga melakukan aksi premanisme
Sementara, Polda Jabar turut mengamankan 504 orang dari 111 kasus yang diduga melakukan aksi premanisme selama 10 hari Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) II dari 1-10 Mei 2025. Dari tangan pelaku Polda Jabar mengamankan beberapa barang bukti.
"Dengan barang bukti sajam sebanyak 45 buah, airsoftgun sebanyak 1 buah, kendaraan Roda 2 (R2) sebanyak 98 kendaraan, kendaraan Roda 4 (R4) sebanyak 5 kendaraan, Handphone (HP) 8 buah, Dokumen sebanyak 49 buah, pakaian 31 dan ID 2," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan, Senin (12/5/2025).
Dalam operasi yang berlangsung hingga hari terakhir tanggal 10 Mei 2025, Polda Jabar bersama seluruh Polres jajaran berhasil mengungkap kasus menonjol selama giat Ops Premanisme di antaranya 1 kasus penganiayaan oleh Ormas Gibas yang ditangani Polres Tasikmalaya.
Satu kasus penganiayaan oleh Ormas Gibas ditangani Polres Cimahi serta perampasan mobil oleh Debt Collector Indomobil.
"Polda Jabar akan terus mengintensifkan kegiatan penindakan dan pencegahan penyakit masyarakat secara berkelanjutan demi terciptanya suasana yang aman dan kondusif di seluruh wilayah Jawa Barat," tuturnya.
Menurut Hendra, Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan telah memerintahkan jajarannya untuk terus menerus melakukan penindakan dan penertiban terhadap premanisme.
"Pembinaan dan solusi lahan pekerjaan dan masalah sosial budaya preman terus dibicarakan dengan Gubernur Jabar dan Kepala Daerah baik Kota maupun Kabupaten se Jawa Barat," kata dia.