Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
7d0960db-1c6c-41b4-8d55-cda7cea24c06.jpeg
Kondisi pascabencana di Kab Sukabumi (IDN Times/Siti Fatimah)

Intinya sih...

  • Saksi mata mendengar dentuman keras sebelum longsor

  • Sembilan rumah rusak, akses jalan putus total

  • Ratusan warga terisolir di Kampung Cijangkorang

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sukabumi, IDN Times - Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Senin (27/10/2025) malam, memicu bencana tanah longsor di Kampung Pamokoan, Desa Sukarame. Peristiwa tersebut menimbun sembilan rumah warga, dengan tujuh di antaranya tertimbun material tanah dan dua lainnya dalam kondisi terancam rusak berat.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Warga berhasil menyelamatkan diri berkat peringatan cepat dari seorang saksi mata dan anggota Bhabinsa yang berada di lokasi.

1. Saksi mata: terdengar dentumam keras sebelum longsor

Kondisi pascabencana di Kab Sukabumi (IDN Times/Siti Fatimah)

Solid Raharja (45), warga yang menyaksikan langsung kejadian, menuturkan bahwa longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur selama sekitar empat jam. Saat hujan mulai reda, ia sempat menerima kabar adanya longsor di jalur menuju Cipanas.

"Setelah saya lihat ke lokasi dan balik lagi, tiba-tiba terdengar dentuman keras, seperti ‘beletak’. Saat saya lihat, tanahnya sudah patah dan menimpa pepohonan," ujar Solid, Jumat (31/10/2025).

Melihat kondisi itu, Solid bersama Bhabinsa Desa Sukarame langsung bergegas memperingatkan warga. Mereka mengetuk rumah-rumah untuk meminta warga segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.

"Tanahnya sudah mulai bergerak. Kami langsung kasih tahu warga supaya segera keluar. Banyak yang panik dan berlari ke arah jalan utama," tambahnya.

2. Sembilan rumah rusak, akses jalan putus total

Kondisi pascabencana di Sukabumi (IDN Times/Siti Fatimah)

Kepala Desa Sukarame, Hermawan, menyebutkan bahwa total ada sembilan rumah yang terdampak. Tujuh rumah tertimbun material longsor, sedangkan dua rumah lainnya kini tidak layak huni.

Selain merusak permukiman, longsor juga memutus akses jalan utama menuju kampung di sekitarnya. "Jalan di ujung kampung itu putus total. Kemungkinan besar kami harus buat jalan baru di jalur atas," kata Hermawan.

3. Ratusan warga terisolir

Kondisi pascabencana di Sukabumi (IDN Times/Siti Fatimah)

Putusnya akses jalan membuat warga di Kampung Cijangkorang, yang berada di bagian atas, terisolasi. Hermawan menyebut terdapat 45 kepala keluarga atau sekitar 150 jiwa yang kini kesulitan keluar dari kampung.

"Jalan satu-satunya tertutup longsor. Jadi seluruh akses warga di Kampung Cijangkorang otomatis terputus," jelasnya.

Saat ini, pemerintah desa bersama BPBD Kabupaten Sukabumi tengah berupaya membuka jalur alternatif dan menyalurkan bantuan logistik bagi warga terdampak.

Editorial Team