Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251126-WA0035.jpg
(Humas/Pemprov Jabar)

Intinya sih...

  • Kereta Kilat Pajajaran akan menghubungkan Gambir-Bandung dalam waktu 1,5 jam

  • Pemprov Jabar dan PT KAI menandatangani PKS untuk pengembangan perkeretaapian di Jawa Barat

  • Rencana pengembangan kereta pariwisata, angkutan hasil pertanian, kereta listrik, dan jalur Nambo-Citayam juga disampaikan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Pemprov Jawa Barat dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Optimalisasi Penyelenggaraan dan Pengembangan Perkeretaapian di Jawa Barat. Nantinya, ada beberapa pembangunan baru untuk transportasi massal kereta api di Jabar.

Penandatanganan dilakukan antara Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Direktur Utama PT KAI Bobby Rasyidin disaksikan oleh Wakil Menteri Perhubungan Suntana sebagai tindak lanjut atas kesepakatan bersama sebelumnya, khususnya terkait penguatan layanan, pengembangan infrastruktur, penataan kawasan stasiun, serta penyusunan kajian strategis perkeretaapian di Jawa Barat.

Dalam PKS tersebut, Pemprov Jabar dan PT KAI sepakat memperkuat identitas layanan kereta api melalui penamaan dan pengembangan Kereta Api Wisata "Jaka Lalana" serta Kereta Api Kilat "Pajajaran".

"Hari ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama seluruh bupati dan wali kota se-Jawa Barat, disaksikan oleh Pak Wamenhub, berkomitmen dengan Direktur PT KAI untuk mengembangkan perkeretaapian di Jawa Barat," kata Dedi, Rabu (26/11/2025).

1. Banyak kereta api baru bakal dihadirkan

(Humas/Pemprov Jabar)

Usai penandatanganan, Gubernur KDM menyampaikan bahwa PKS ini memberi ruang besar untuk percepatan berbagai program strategis transportasi rel di Jawa Barat.

Ia menjelaskan rencana pengembangan kereta pariwisata Jakarta-Bogor-Sukabumi-Cianjur yang akan diberi nama "Jaka Lalana" sebagai bagian dari penguatan pariwisata berbasis jalur rel.

"Kereta pariwisata Jakarta-Bogor-Sukabumi-Cianjur, namanya Jakalalana," ungkap KDM

Pemprov Jabar dan KAI akan memperkuat layanan angkutan hasil pertanian dan perdagangan dari wilayah Jabar menuju Jakarta, Cirebon, dan Banjar melalui pengembangan lokomotif dan gerbong khusus dengan nama "Kereta Api Tani Mukti"

"Penyediaan lokomotif dan gerbong untuk mengangkut hasil pertanian dan perdagangan pada rute Jakarta-Cirebon serta Jakarta-Banjar," kata Dedi.

2. Pengembangan kereta listrik dari Padalarang ke Cicalengka tengah dibahas

Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi (Humas/Pemprov Jabar)

Dedi juga menegaskan dukungan terhadap pengembangan kereta listrik Padalarang–Cicalengka sebagai bagian untuk mendukung mobilitas harian masyarakat, sekaligus mengurangi kepadatan lalu lintas.

Serta pengembangan rute Nambo–Citayam untuk peningkatan headway Stasiun Nambo menjadi bagian kajian strategis yang disepakati untuk memperkuat jaringan rel di wilayah utara Jabar.

Dalam kesempatan yang sama, ia memaparkan rencana kereta cepat rute Pajajaran yang akan menghubungkan Jakarta–Bandung dengan waktu tempuh sekitar satu setengah jam, bahkan dapat dipersingkat hingga satu jam.

"Pengembangan kereta listrik dari Padalarang ke Cicalengka, lalu pembangunan jalur Nambo-Citayam. Kelima, kereta Kilat Pajajaran akan memangkas waktu tempuh relatif sangat cepat, Gambir–Bandung menjadi sekitar satu setengah jam," ungkapnya.

3. Estimasi Bandung hingga Banjar bisa menjadi dua jam

(Humas/Pemprov Jabar)

Layanan ini direncanakan terhubung hingga Garut, Tasikmalaya, dan Banjar dengan waktu tempuh sekitar dua jam. "Kemudian dari Kota Bandung menuju Garut, Tasikmalaya hingga Banjar dapat ditempuh dalam waktu sekitar dua jam." katanya.

KDM menegaskan bahwa seluruh rencana pengembangan perkeretaapian di Jawa Barat memerlukan dukungan pembiayaan yang kuat. Dedi menambahkan, Pemprov Jabar dan PT KAI akan memperluas jaringan transportasi publik di Bandung serta mendorong integrasi layanan hingga Karawang.

"Semoga perjalanan dari Jawa Barat menuju Jakarta lancar," kata dia.

Editorial Team