Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250922-WA0066.jpg
(Istimewa)

Intinya sih...

  • Keracunan massal MBG di Cipongkor terus bertambah, mencapai 45 orang dari SD-SMK.

  • Data sementara Dinkes KBB mencatat 40-45 murid terkena keracunan, berasal dari Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sama.

  • Sebagian besar korban mendapatkan pertolongan medis di Puskesmas Cipongkor, dua siswa dirujuk ke RSUD Cililin karena kondisi serius.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Kasus keracunan massal Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMK Pembangunan Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus bertambah. Korbannya dipastikan ada juga dari SD, SMP, SMA yang masih dalam satu kecamatan yang sama.

Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB mencatat, berdasarkan data sementara total sudah ada 40-45 murid dari SD, SMP, SMA dan SMK Pembangunan, yang mana lokasinya ada di Kecamatan Cipongkor.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Penularan Penyakit (P2P), Dinkes KBB, Nurul Rashihan mengatakan, data tersebut tercatat sejak pukul 13:00 - 14:00 WIB. Saat ini pemerintah masih berada di lokasi untuk melihat langsung kondisi para murid yang terdampak.

"On progress, sekarang saya lagi ke lokasi. Kalau info terakhir 40-45 (murid keracunan) itu jam 13:00-14:00 WIB, sekarang tambah lagi. Sekarang kami ke lapangan," ujar Nurul saat dikonfirmasi awak media, Senin (22/9/2025).

Nurul belum mengetahui secara pasti kronologi keracunan ini seperti apa. Namun, dari informasi sementara, sumber makanan berasal dari Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sama.

"Sementara, info satu dapur MBG, info ada SMA, kemudian SMP dan SD. Infonya sekolah mana masih belum rinci, belum detail. Awalnya dari murid SMK datang mual dan muntah, saya belum banyak datanya, belum final," kata dia.

Sebelumnya, Kapolsek Sindangkerta, Iptu Sholehuddin, membenarkan insiden ini, di mana ada sebanyak 15 siswa di SMK Pembangunan keracunan, dan kini menjalani pemeriksaan karena merasakan banyak keluhan.

"Betul, ada keracunan massal. Saat ini tercatat 15 siswa yang menjadi korban," ujarnya saat dihubungi awak media.

Dari jumlah tersebut, sebagian besar korban langsung mendapatkan pertolongan medis di Puskesmas Cipongkor. Sebanyak 13 siswa menjalani perawatan di sana, sementara dua siswa lainnya harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cililin karena kondisinya lebih serius.

Editorial Team