(ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)
Sejak Tahun 2021, kata Prima, telah dioperasikan unit-unit pengolahan untuk peningkatan kapasitas IPL. Dia juga menjelaskan, air lindi yang memasuki Sungai Cimeta dapat terjadi karena adanya longsoran sampah yang menutupi Sungai Ciganas dan Sungai Cipanauan yang melintasi TPA Sarimukti sehingga air sungai bercampur dengan air lindi yang seharusnya masuk ke IPL.
Berdasarkan hasil pemantauan kualitas air sungai yang dilaksanakan oleh DLH Provinsi Jawa Barat, di titik pantau hilir/downstream di Sungai sekitar Sarimukti menunjukan hasil yang memenuhi baku mutu.
"Adapun hasil yang melebihi baku mutu diindikasikan oleh sumber pencemar lain, karena beda aliran sungai," katanya.
Sementara itu, hasil pemantauan kualitas air sungai di sekitar Sarimukti menunjukkan area hulu yang berdekatan langsung dengan TPK Sarimukti (Sungai Cipanauan downstream dan Sungai Cipicung downstream) melebihi baku mutu karena akibat adanya longsoran timbunan sampah yang berada di area pelayanan (zona 2/3 dan zona 4).
Sedangkan Sungai Cipicung Downstream diakibatkan pengaruh dari sungai Cipanauan downstream. Untuk sungai di area hilir sungai Cimeta, diungkapkan Prima, sudah memenuhi baku mutu, sedangkan untuk parameter fecal coliform dan total coliform melebihi baku mutu, hal tersebut terindikasi dari sumber pencemar lain.
Pada tahun anggaran 2023 ini, kata dia, telah dialokasikan biaya untuk perbaikan saluran drainase untuk membantu mengurangi debit air lindi yang masuk ke IPL.
"Pada saat ini masih dalam proses persiapan lelang diharapkan pada bulan Juli sudah dapat dimulai proses konstruksi," katanya.