Bandung, IDN Times - Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan (Unpas) prihatin dengan apa yang menimpa mahasiswa almamater mereka usai diserang gas air mata oleh aparat, Senin (1/9/2025) malam. Ketua IKA FEB Unpas, Shobirin mengatakan bahwa aksi itu melukai rasa aman civitas academica dan mencederai prinsip kampus sebagai ruang intelektual.
"Aksi itu menimbulkan korban di kalangan mahasiswa, relawan medis, dan petugas keamanan," kata Shobirin, Rabu (3/9/2025).
Penembakan gas air mata ini jelas mengguncang kepercayaan publik terhadap perlindungan hak-hak dasar di dunia pendidikan. Sebagai organisasi, alumni FEB Unpas mendesak pihak terkait untuk mengusut tuntas dan menjelaskan secara transparan alasan serta prosedur tindakan yang dilakukan.
"Memastikan kejadian serupa tidak terulang, dengan menjadikan kampus sebagai zona aman dan bebas kekerasan. Harus juga membuka ruang dialog damai antara mahasiswa, kampus, dan pemerintah sebagai jalan keluar atas dinamika yang terjadi," katanya.
IKA FEB Unpas berdiri teguh dalam solidaritas bersama civitas academica Unpas. Dia berahap insiden ini menjadi momentum memperkuat komitmen semua terhadap nilai kemanusiaan, keadilan, dan kebebasan akademik.