Bandung, IDN Times - Guna mengejar penerapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas pada Juli 2021, Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di Kota Bandung diberikan suntikan vaksin dosis kedua di Yayasan Dana Sosial Priangan (YDSP), Selasa (18/5/2021).
"Saya berharap ini bagian dari upaya-upaya Pemkot Bandung untuk mempercepat penyelesaian vaksinasi di Kota Bandung khususnya untuk tenaga pendidik karena sebentar kita ada pembelajaran tatap muka," ujar Wali Kota Bandung, Oded M. Danial.
Vaksinasi yang diberikan pada guru dan tenaga pendidikan digelar untuk memenuhi syarat digelarnya PTM secara terbatas. Setelah itu, sekolah yang ada di Kota Bandung diminta untuk menggelar simulasi terlebih dahulu.
"Simulasi kemarin pak sekda dengan Disdik Bandung terus mengadakan rapat, sedang berjalan. Nanti prinsipnya mana saja sekolah siap betul akan dimulai. Harus optimis," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas Cibuntu Kurnia Tejaningtias mengatakan, vaksinasi untuk PTK sudah berdasarkan data yang diterima dari data jumlah vaksinasi tahap I. Adapun vaksinasi digelar selama dua hari.
"Total dua hari sekitar 3.800 supaya gampang mikir sekitar 4.000an. Kita dosis dua, sudah byname by adres," katanya.
Seperti diketahui, Dinas Kesehatan Kota Bandung memastikan stok vaksin untuk tenaga pendidik di Kota Bandung masih tersedia. Sehingga target 36.000 tenaga pendidik tervaksin sangat memungkinkan tercapai.
"Untuk stok vaksin 36 ribu bagi tenaga pendidik Kota Bandung, aman," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rosye Arosdiani Apip saat meninjau vaksinasi di Kecamatan Cidadap, di SMPN 52 Bandung, Kamis (22/4/2021).
Rosye mengungkapkan, vaksinasi terhadap tenaga pendidik telah mencapai 50 persen. Namun, ada sekitar 10 persen yang terpaksa ditunda vaksinasinya karena tak lolos skrining.
Menurutnya, dosis pertama bagi tenaga pendidik selesai pada 26 Mei 2021. Sedangkan dosis kedua akan dimulai pada 24 April 2021.
"Kalau semua tercapai, kita tinggal sisir beberapa pekan. Dalam artian, satu dan lain hal karena belum memenuhi skrining, itu bisa ke puskesmas," jelasnya.
"Terpenting pertengahan Juni sudah selesai. Karena target kita untuk pelayanan publik selesai pertengahan Juni. Sesuai dengan ketersediaan vaksin," kata dia.