Kegiatan Jelang Kemerdekaan, Mural Peta Indonesia Hingga Desa Hantu

- Perayaan kemerdekaan harus meriah dengan lomba, bazar, panggung musik, dan cek kesehatan serta donor darah.
- Warga RW 06 Kelurahan Cicadas menciptakan 'Desa Hantu' dengan dekorasi horor dan jajanan UMKM untuk tambahan dana 17-an.
- Kegiatan positif Desa Hantu melibatkan masyarakat dan UMKM serta mendapat dukungan dari pemerintah setempat.
Bandung, IDN Times - Tahun ini Indonesia akan memasuki perayaan kemerdekaan ke-80. Seperti tahun-tahun sebelumnya, berbagai macam persiapan dilakukan masyarakat untuk menyambut bulan kemenangan ini.
Salah satunya dilakukan warga Perumahan Pasir Jati Indah Residence, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung. Masyarakat di perumahan ini mulai menghias kawasan pemukimannya dengan bendara yang melintang di jalan. Selain itu, beberapa warga pun melakukan mural dengan gambar negara Indonesia. Cat warna merah dan putih dibubuhkan pada gambar tersebut yang merupakan warna bendara Merah Putih Indonesia.
Ketua RT 07 RW 18 Kelurahan Jati Endah, Kecamatan Cilengkrang, Devi Yarna menuturkan, mural bergambar peta Indonesia dibuat cukup besar di salah satu tembok rumah warga sebagai pengingat bahwa sebentar lagi akan ada perayaan kemerdekaan. Dengan tembok yang cukup luas, tercetus ide untuk menggambar peta Indonesia seperti sekarang.
"Ini jadi kewajiban kita untuk mengingat terus kemerdekaan Indonesia makanya kemarin kita pikir ya sudah mural peta negara saja di tembok ini," kata dia, Minggu (3/8/2025).
1. Harus meriah

Menurutnya, perayaan kemerdekaan Indonesia harus dibuat meriah karena ini menjadi hajat seluruh warga. Selain lomba yang serimg diselenggarakan, di komplek PJIR ini juga bakal diadakan bazar, panggung musik, dan yang terpenting adalah cek kesehatan serta donor darah.
Artinya kegiatan tidak hanya meriah semata, tapi juga ada konsep kesehatan serta saling memberi lewat donor darah yang bakal dikerjasamakan dengan dinas kesehatan setempat.
"Kita akan ramaikan di puncak kemerdekaan seperti tahun-tahun sebelumnya," kata dia.
2. Keseruan wajib dirasakan seluruh warga

Sementara itu, persiapan jelang kemerdekaan juga dilakukan warga RW 06 Kelurahan Cicadas, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Mereka emiliki ide kreatif dengan menghadirkan sebuah 'Desa Hantu'. Memanfaatkan kawasan pemukiman di gang sepanjang 60 meter, warga dilibatkan untuk mendekorasi ruas jalan ini seperti desa dengan beragam jenis hantu ada di dalamnya.
Anak muda Karang Taruna menyulap jalanan gang Banteng menjadi nuansa horor ketika malam harinya. Sejak pekan ini mereka melakukan penataan pohon-pohon mulai pohon pisang, bambu, hingga tanaman-tanaman untuk memberikan kesan seolah berada di sebuah hutan yang rimbun.
Ketua Panitia, Aditya Rahman menjelaskan Desa Hantu ini akan berlangsung selama tiga hari dari Jumat (1/8/2025) hingga Minggu (3/8/2025). Desa Hantu dimulai pukul 18.30 sampai 21.30 WIB. Tak hanya itu, pengunjung yang hadir pun akan disuguhkan jajanan-jajanan dari para UMKM di Bazzar UMKM yang berada di pintu masuk Desa Hantu yang buka dimulai pukul 16.00 WIB.
"Alhamdulillah semua (persiapan) sudah siap, dari properti hingga talent. Tahun sekarang ada penambahan beberapa talent, semisal mungkin sekarang akan ada rajanya setan kami siapkan spesial. Semua panitianya merupakan warga RW 06, dan talent hantunya pun ada dari warga," katanya.
Aditya menjelaskan awal mula sampai tercetus ide kreatif membuat Desa Hantu ini, lantaran di wilayah lain atau kelurahan lain terkadang ada yang membuat rumah hantu dengan memanfaatkan sebuah rumah.
"Kami pun akhirnya berpikir bagaimana mencoba untuk memanfaatkan Gang Banteng (RW 6) ini menjadi Desa Hantu. Dan ternyata, sambutan warga positif dan mendukung itu bahkan sampai tahun lalu viral," katanya.
3. Cari tambahan dana untuk 17-an

Sepanjang 60 meter jalan gang yang digunakan untuk area Desa Hantu ini berdiri sebanyak 30 rumah dengan sekitar 59 kepala keluarga. Para pemuda kreatif ini pun tentunya meminta izin dari setiap rumah dan mendapatkan persetujuan tersebut.
"Ya nanti hantu-hantunya itu bisa ada sebagian berada di pagar rumah memperlihatkan diri hingga ada di dekat-dekat pepohonan yang sudah kami setting," ujarnya.
Untuk tiket masuk ke area Desa Hantu ini cukuplah murah, yakni Rp 3 ribu untuk satu tiket masuknya.
Lurah Cicadas, Tjakra Irawan mengapresiasi ide kreatif dari para pemuda Karang Taruna RW 5 Cicadas ini untuk menghadirkan kegiatan yang sifatnya kreatif dan positif. Kata Tjakra, mereka memang setiap Agustus menghadirkan Desa Hantu ini dengan melibatkan kelurahan dan lain-lainnya.
"Kegiatan ini merupakan swadaya dari Karang Taruna dan masyarakat serta kepemudaan. Kegiatan ini tentu harus didukung karena ini positif daripada mereka mencari anggaran Agustusan lewat sumbangan di pinggir jalan," ucapnya.
Apalagi, lanjut Tjakra, mereka memberdayakan pula pelaku UMKM guna meningkatkan perputaran perekonomian masyarakat sekitar.
"Mudah-mudahan kegiatan positif ini terus berlanjut. Dan kami sangat mendukungnya. Semoga bisa menjadi ikon Kelurahan Cicadas bahwa di Bandung ini ada namanya uji nyali untuk warga terkait Desa Hantu. Kalau di tempat lain kan rumah hantu atau gedung hantu. Nah, di sini satu gang menjadi wilayah kawasan adrenalin," katanya.