Purwakarta, IDN Times - Seorang penumpang perahu sampan tenggelam di Waduk Ir H Djuanda, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Minggu (18/4/2021). Kejadian itu diduga akibat kecelakaan tunggal.
Korban diketahui bernama Ade Solihin (45), warga Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta. Tim pencarian dan penyelamatan menemukan jasadnya setelah melakukan pencarian selama beberapa jam.
Menurut informasi yang diterima Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah, kejadian orang tenggelam kali ini disebabkan oleh kecelakaan. Korban yang menggunakan perahu kecil atau sampan hendak mengantarkan pakan ikan ke keramba jaring apung di Waduk Jatiluhur.
"Karena kurang kewaspadaan dan kondisi malam dengan penerangan yang minim, sampan korban menabrak jangkar dan menyebabkan perahu sampannya terbalik lalu korban tenggelam," kata Deden dalam keterangan persnya, Senin (19/4/2021).
Waktu kecelakaan itu diperkirakan terjadi pada pukul 22.00, Minggu (18/4/2021) malam lalu. Pencarian awalnya dilakukan oleh warga dan orang terdekat korban.
Peristiwa itu baru dilaporkan kepada tim SAR pada Senin (19/4/2021) subuh. Kantor SAR Bandung menerima informasi dari salah seorang anggota Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Purwakarta tepat pukul 4.35 WIB.
Tim SAR langsung diterjunkan ke lokasi pada pukul 4.55 WIB. Adapun unsur yang terlibat dalam pencarian kali ini terdiri dari personel Kantor SAR Bandung, Koramil Jatiluhur, Polair Jatiluhur, Damkar Purwakarta, Dishub Provinsi Jawa Barat, SAR MTA, UAR Purwakarta, KRI Purwakarta, Orari Purwakarta dan Nelayan setempat.
Setelah dilakukan pencarian selama beberapa jam, korban akhirnya ditemukan pada pukul 09.45 WIB. "Tim SAR Gabungan menemukan korban tenggelam di Waduk Jatiluhur di sekitar LKP (Last Known Position) dalam keadaan meninggal dunia," ujar Deden memastikan.
Jenazah korban selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih untuk menjalani identifikasi.
Dari kejadian itu, Kantor SAR Bandung menyimpulkan bahwa kecelakaan perahu rentan terjadi di kawasan Waduk Jatiluhur pada malam hari. Terlebih, apabila perahu tidak dilengkapi penerangan yang layak.
Kecelakaan perahu kecil di sana memang kerap terjadi pada malam hari. Masyarakat diminta menjaga keselamatan masing-masing menggunakan rompi khusus sehingga tidak tenggelam saat terjun ke perairan.