Bandung, IDN Times - Kasus demi kasus kebakaran di Kota Bandung terus terjadi. Tak mengengal musim hujan, si jago merah masih sering menimbulkan masalah. Terbaru, kebakaran hebat menghanguskan Kantor Bappelitbang yang ada di lingkungan Balai Kota Bandung.
Berdasarkan data Dinas Kebakaran Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, kebakaran setiap tahunnya masih tinggi, angkanya di atas seratus. Bahkan, pada 2019, kasus kebakaran di Kota Bandung mencapai lebih dari 200 peristiwa.
Di tengah angka kebakaran yang masih tinggi, persoalan klasik masih menghantui petugas Diskar PB Bandung. Keberadaan hydrant pemadam kebakaran atau terminal penghubung untuk bantuan darurat saat terjadi kebakaran masih minim. Di Kota Bandung hanya ada 4 hydrant aktif dan bisa dimanfaatkan Diskar PB Bandung.
"Hanya itu (4 hydrant) kami kerja sama dengan PDAM. Memang (saat kebakaran) kami tidak bisa mengandalkan empat hydrant itu saja. Ketika ada air di sungai juga bisa kami ambil. Jadi satu (mobil) pakai hydrant dan satu lagi pakai sumber air di mana ada sungai," kata Sekretaris Diskar PB Iwan Rusmawan ditemui di kantornya, Rabu (11/9/2022).
Dia menuturkan, tidak semua hydrant tersebar di titik-titik rawan kebakaran. Masing-masing hydrant terpasang di Taman Dago Cikapayang, Supratman, Pasar Kordon, dan Pasar Kiaracondong. Empat hydrant ini saja yang sekarang mempunyai tekanan air cukup untuk mensuplai mobil Diskar PB.