Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251005-WA0059.jpg
Diduga meteor (istimewa)

Intinya sih...

  • BMKG Kertajati perlu penjelasan terkait fenomena benda langit yang diduga meteor

  • Benda bercahaya bukan petir dari CB, BMKG tidak memiliki alat untuk mendeteksi pergerakan meteor

  • Warga merasakan suara keras dan getaran, fenomena jadi topik terhangat di media sosial lokal

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Majalengka, IDN Times - Warga Cirebon, dan sekitarnya dihebohkan benda langit bercahaya yang diduga meteor. Kabar itu ramai diperbincangkan setelah beredar di media sosial (medsos) dan aplikasi percakapan WhatsApp

Dari video yang beredar, terlihat benda yang diduga meteor itu melaju kencang melintas di langit Cirebon, Indramayu, dan Kuningan dari arah selatan menuju utara.

"Lintasan Sindangwangi (Majalengka), Dukupuntang (Cirebon), Madirancan (Kuningan). Jatuh Wilayah Beber (Cirebon) perbatasan Sindang Laut (Cirebon)," demikian keterangan berantai terkait dugaan hujan meteor. 

1. Fenomena benda langit butuh penjelasan BRIN

Ilustrasi satelit dan teknologi antariksa yang kacau balau ketika bumi punya cincin (unsplash.com/NASA Hubble Space Telescope)

Dikonfirmasi terkait kabar tersebut, prakirawan BMKG Kertajati Dyan Anggrainy menjelaskan, pihaknya masih melakukan pengumpulan data. Disinggung apakah benda bercahaya itu merupakan meteor, Dyan menyebutkan hal itu jadi domain BRIN.

"Saat ini kami masih mengumpulkan data dan informasi terkait kejadian tersebut. Karena pada dasarnya fenomena terkait meteor atau antariksa merupakan kewenangan BRIN," kata dia.

2. Benda bercahaya dipastikan bukan petir dari CB

ilustrasi awan Cumulonimbus (pexels.com/Pixabay)

Disinggung kemungkinan alat di BMKG menangkap sinyal tentang pergerakan yang diduga meteor, Dyan menyebut lembaga tempatnya bertugas tidak memiliki alat yang dimaksud.

"Untuk saat ini kami tidak memiliki alat untuk mendeteksi pergerakan meteor," jelas dia.

Dari kabar yang beredar, dugaan meteor jatuh juga dibarengi dengan suara dentuman. Dari sisi BMKG, jelas Dyan, suara dentuman bisa disebabkan beberapa hal seperti sambaran petir, gempa, maupun longsor.

"Namun dari analisa sementara kami percikan api bukan merupakan sambaran petir yang berasal dari awan CB (cumulonimbus). Dikarenakan kondisi cuaca pada saat kejadian terpantau cerah berawan," lanjut dia.

3. Terdengar suara keras dan getaran

Kobaran api dan asap diduga dari meteor jatuh (istimewa)

Sementara itu, warga di Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon Zainul mengaku sempat merasakan getaran ringan. Dia juga sempat mendengar suara keras dari arah laut.

"Saya pikir ada petir. Pas buka HP baru tahu katanya ada bola api," kata Zainul.

Fenomena tersebut langsung jadi topik terhangat di berbagai platform media sosial lokal. Tagar #MeteorCirebon sempat menjadi tren di X (Twitter) wilayah Jawa Barat.

Editorial Team