Kasus PMK Capai 38 Kasus, Pemprov Jabar Klaim Sudah Terkendali

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencatat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ada sebanyak 38 kasus menyerang hewan ternak per 7 Januari 2025. Jumlah ini tergolong sedikit dibandingkan dengan provinsi lainnya yang angkanya mencapai ratusan kasus.
Diketahui, Provinsi Jawa Timur ada sebanyak 542 kasus, Daerah Istimewa Yogyakarta 121 kasus, Gorontalo 584 kasus, Jawa Tengah 193 kasus serta beberapa lainnya. Menanggapi hal itu, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat Siti Rochani memastikan bahwa situasi PMK sudah terkendali.
"InsyaAllah kalau Jabar sih aman ya, memang beberapa waktu bulan lalu itu udah mulai tambah, tapi posisinya sekarang sudah terantisipasi," kata Siti Rochani dikutip Rabu (8/1/2025).
1. Vaksinasi dari pemerintah hanya untuk peternak

Siti menjelaskan bahwa pemerintah pusat telah memberikan bantuan berupa vaksin untuk mengendalikan penyebaran PMK di Jabar. Namun, Ia menekankan pentingnya peran mandiri dari koperasi dan perusahaan terkait dalam pelaksanaan vaksinasi ini.
"Jadi diharapkan begini, untuk vaksin PMK itu koperasi perusahaan itu semuanya harus mandiri. Untuk pemerintah itu hanya untuk peternak saja. Untuk di APBD dianggarkan, tapi hanya untuk khusus peternak. Koperasi dan perusahaan harus mandiri," tuturnya.
Langkah tersebut diharapkan dapat menjaga kesehatan ternak di Jawa Barat serta memastikan ketersediaan pangan hewani yang aman bagi masyarakat.
2. Pemkot Bandung sudah vaksinasi 500 sapi

Diketahui, saat ini kabupaten dan kota di Jawa Barat tengah memaksimalkan vaksinasi anti PMK kepada hewan ternak. Seperti di Kota Bandung, sebanyak 500 ekor sapi telah mendapatkan vaksin melalui program vaksinasi yang dilakukan secara intensif selama sepekan terakhir.
Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar menyampaikan, hingga 6 Januari 2025, sebanyak 370 dosis vaksin telah diberikan kepada sapi-sapi sehat di wilayah tersebut. Selanjutnya, hari ini program vaksinasi dilanjutkan dengan tambahan 130 dosis. Total 500 dosis vaksin diberikan kepada 500 ekor sapi.
"Kami belajar dari wabah PMK tahun 2022. Kota Bandung saat itu menjadi wilayah terakhir yang terdampak, namun penularan terjadi akibat masuknya hewan ternak dari luar kota. Oleh karena itu, tahun ini kami lebih sigap dengan vaksinasi dan pemberian vitamin B kompleks untuk memperkuat imunitas hewan ternak," kata Gin Gin dalam kegiatan vaksinasi di Peternakan Sapi Pak Entum, Kecamatan Babakan Ciparay, Selasa (7/1/2025).
3. Pemantauan hewan ternak dari luar provinsi dilakukan

Isu PMK yang kembali muncul di Jawa Timur dan Jawa Tengah menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Bandung. Sebagai langkah antisipasi, pemantauan dan pemeriksaan dilakukan secara intensif di sejumlah peternakan, khususnya yang memelihara sapi.
Selain itu, DKPP juga memastikan koordinasi yang baik dengan para peternak melalui komunitas yang telah terbentuk.
"Kota Bandung lebih mudah terkoordinasi karena peternak sudah belajar dari wabah sebelumnya. Mayoritas ternak di sini adalah jenis pembesaran, bukan pembibitan, sehingga pencegahan harus dilakukan secara maksimal," ujar Gin Gin.