Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi - Sejumlah siswi menunjukkan poster kampanye Gerakan Stop Perkawinan Anak. Indonesia menjadi negara dengan tingkat perkawinan anak tertinggi ke-7 di dunia. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Bandung, IDN Times - Kementerian Agama (Kemenag) Indonesia memastikan angka pernikahan anak tinggi tidak berada di Jawa Barat, melainkan Jawa Timur. Angkanya pun mencapai belasan ribu orang yang tercatat di Kemenag.

Staf Khusus Menteri Agama bidang Media dan Komunikasi, Wibowo Prasetyo mengatakan perkawinan anak di seluruh Indonesia tercatat ada sebanyak 16.653 orang, dengan kasus tertinggi Jawa Timur. Adapun 87 persen di antaranya disebabkan kehamilan yang tidak direncanakan.

"Penyebab tingginya perkawinan anak adalah perubahan gaya hidup masyarakat yang kini semakin terbuka, faktor ekonomi, dan ada pemahaman setelah akil balig sudah diperbolehkan menikah. Padahal ada undang-undang yang mengatur," ujar Wibowo dalam pemaparannya pada kegiatan temu media mengenai Isu-Isu Kebimasislaman di Bandung, Rabu (29/5/2024) malam.

1. Jawa Barat tetap jadi daerah dengan angka perceraian tertinggi

Ilustrasi perkawinan anak. (dok. IDN Times)

Sementara, untuk kasus dengan perceraian tertinggi ada di Provinsi Jawa Barat, menurutnya disebabkan oleh banyak faktor mulai dari masalah ekonomi dan beberapa persoalan lainnya.

"Angka perceraian tinggi itu di Jawa Barat, atapi kalau angka pernikahan anak paling tinggi di Jawa Timur," katanya.

Dengan angka ini, Wibowo memastikan Kemenag akan menggencarkan bimbingan pranikah sampai bimbingan remaja usia sekolah. Bimbingan pranikah juga dilakukan tidak hanya untuk menurunkan angka perceraian, namun menyiapkan keluarga yang bahagia dan anak yang bebas stunting.

"Ke depan calon pengantin yang akan melangsungkan pernikahan ada bimbingan untuk perhatikan stunting di KUA (Kantor Urusan Agama)," katanya.

2. Kemenang maksimalkan bimbingan pranikah

Google

Menurut Wibowo, Kemenag nantinya akan merevitalisasi fisik gedung KUA sekaligus agar memberi ekstra kenyamanan bagi kalangan anak muda.

"Sekarang anak muda lebih suka menikah di KUA karena tampilan bagus dan layanan baik, menerapkan customer service cukup baik. Karena KUA-nya Instagramable dan pasti gratis. Kecuali kalau keluar, ada biaya Rp600 ribu ditransfer melalui bank," katanya.

Adapun kini telah hadisr sebanyak 627 KUA yang sudah direvitalisasi. Untuk program bimbingan pranikah sendiri, telah dilaksanakan kepada 64 ribuan remaja dan 17 ribuan keluarga.

3. Kasus perceraian di Jabar paling tinggi terjadi di Indramayu

Google

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023 terdapat 317.715 pernikahan di Jawa Barat. Sebanyak 102.280 pernikahan di antaranya berakhir dengan perceraian. Dari 27 kabupaten dan kota, Indramayu berstatus sebagai kota dengan angka perceraian tertinggi, mencapai 8.827 kasus dari 15.590 pernikahan.

Kemudian, posisi kedua ditempati Kabupaten Bandung dengan angka perceraian 7.683 kasus, dari 28.065 pernikahan. Angka perceraian tertinggi ketiga adalah Kabupaten Bogor yakni 7.376 kasus, dengan 32.136 pernikahan.

Editorial Team