(IDN Times/Azzis Zulkhairil)
Beberapa orang yang nyinyir dengan program MBG ini, kata Prabowo, selalu mengangkat dari sisi keracunan yang terjadi di beberapa daerah. Sehingga, ada anggapan program tersebut harus dihentikan karena banyak penerima yang mengalami keracunan.
"Nyinyir selalu mengejek program ini dan selalu mengangkat-angkat kesulitan atau kesalahan. Memang program ini tidak sempurna. Dalam pelaksanaan sampai sekarang ada beberapa ribu anak yang sakit perut, keracunan makan, tapi yang dibesarkan adalah keracunan. Seolah-olah program ini harus dihentikan," tuturnya.
Padahal, dengan jumlah 1,4 miliar porsi makanan yang diberikan kepada para penerima, angka kasus keracunan ini tidak mencapai setengahnya. Sehingga, Prabowo mengklaim program ini berhasil.
"Dari 1,4 miliar porsi yang sudah dibagikan. Yang keracunan makan 8.000 kurang lebih. Jadi kalau diambil statistik adalah 0,0007 atau 0,0008. Artinya program ini 99,99 persen berhasil," ucap Prabowo.
"Jadi di mana ada usaha manusia yang 99,99 persen berhasil dibilang gagal? Tapi kami tidak mau ada satu pun, tidak boleh ada satu pun anak yang sakit mungkin karena makanan kurang bagus, kurang bersih dan sebagainya," ujarnya.
Prabowo menganggap, angka keracunan ini dalam sains masuk dalam koridor 'of error'. Namun, pemerintah tetap menginginkan nol kasus keracunan.
"Tapi kami mau zero error, kami mau zero defect walaupun sangat sulit tapi kita harus," ujarnya.