Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi petugas medis yang menangani COVID-19 (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung mulai mewaspadai kenaikan kasus pasien virus corona pascalibur panjang Lebaran dan libur tanggal merah. Kasus ini meningkat diduga dari pergerakan masyarakat yang mudik dan berwisata saat liburan beberapa waktu lalu. 

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, berdasarkan data terakhir laman covid19.bandung.go.id ada kenaikan kasus dalam sepekan terakhir yang terbilang mengkhawatirkan. Per Sabtu (5/6/2021), ada kenaikan kasus mencapai 101 pasien. Padahal, biasanya kenaikan angka di Bandung harian hanya mencapai 30 kasus.

"Trennya sekarang naik terus. Untuk bed of rasio (keterisian tempat tidur pasien COVID-19) sudah 79,9 persen. Saya pikir ini sudah di titik psikologis menunjukan bahwa fasilitas kesehatan baik di RS maupun medis sebentar lagi kolaps," ujar Yana, Minggu (6/6/2021).

1. Khawatir dengan adanya libur panjang

Ilustrasi masyarakat (IDN Times/Dok BPBDPPU)

Yana menuturkan, selama ini pemerintah pusat dan daerah kerap menutup kemungkinan adanya dampak libur panjang terhadap kasus COVID-19 dengan mencegah masyarakat berlibur. Misalnya ketika mudik Lebaran, seluruh pemerintah di semua tingkatan melarang masyarakat mudik.

Pun ketika ada libur di pertengahan pekan yang memungkinkan para pekerja mengambil cuti agar bisa berlibur, selalu ada imbauan agar tetap di rumah agar tidak tertular atau menularkan virus corona.

"Saya tidak bisa bayangkan kalau pemerintah tidak membatasi (aktivitas). Bisa seperti India nantinya," kata Yana.

2. Aparat kewilayahan diimbau lebih aktif lakukan pengawasan kepada warga

Editorial Team

Tonton lebih seru di