Kasus Aceng Fikri Terjaring Razia di Hotel Bandung Berbuntut Panjang

Kasus terjaringnya mantan Bupati Garut dan anggota DPD RI Aceng HM Fikri terus berlanjut. Aceng yang terjaring razia yustisi dan sempat dibawa petugas Satpol PP bersama sejumlah pasangan lain ke markas komado (mako) merasa dirugikan.

Bahkan, mantan bupati Garut itu siap menempuh langkah hukum jika Satpol PP Kota Bandung tidak memperbaiki nama baiknya bersama istri.

Menanggapi hal tersebut Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung Rasdian Setiadi mengatakan, satuannya tidak melakukan kesalahan atau pun membuat rugi dengan melakukan pencemaran terhadap Aceng HM Fikri.

Upaya yang dilakukan Satpol PP Kota Bandung bersama tim gabungan yang terdiri dari Polri dan TNI dengan membawa Aceng Fikri bersama wanita yang diketahui istri barunya itu sudah sesuai aturan. 

Rasdian menjelaskan, operasi yustisi penegakan Perda Kota Bandung yang dilakukan Satpol PP merupakan kegiatan rutin yang dilakukan pemerintah daerah. Dalam kesempatan operasi yustisi yang digelar pada Kamis(22/8) menjadi salah satu kegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya.

Rasdian menyebutkan, dibawanya Aceng Fikri bersama wanita bernama Siti Elina Rahayu yang diketahui istri baru dari anggota DPD RI itu akibat alamat di kartu identitasnya berbeda. Berdasarkan Standar Operating Procedure (SOP) Satpol PP, seluruh pasangan yang terjaring dengan menunjukan identitas berbeda akan dibawa ke Mako (markas komando) untuk diklarifikasi dan dimintai keterangan.

"SOP-nya kita bawa dulu untuk dimintai keterangan di mako Satpol PP. Saat diperiksa yang bersangkutan bisa menunjukkan kalau beliau bersama istrinya, kemudian kita lepaskan," kata Rasdian saat ditemui di Kantor Satpol PP Kota Bandung, Rabu(28/8).

Rasdian menyebutkan, setelah membawa Aceng Fikri bersama istri barunya ke mako Satpol PP untuk dimintai keterangan dan klarifikasi, keduanya bisa menunjukan bukti sah kepada petugas. Hingga akhirnya, petugas meyakini dan tidak melanjutkan proses sebagai pasangan yang diduga melanggar Perda K3.

"Kita selalu menyampaikan, setelah hasil pemeriksaan, beliau tidak melanggar perda K3. Sudah memperlihatkan bukti berupa foto dan dokumen sah sebagai pasangan," ujarnya.

Rasdian mengungkapkan, kasus terjaringnya Aceng Fikri bersama istri barunya itu ternyata menjadi persoalan lain. Dia mengaku telah menerima surat dari DPD RI yang menuntut pemulihan nama baik Aceng Fikri selaku anggota DPD RI.

"Iya benar ada. Suratnya sudah kami terima," kata Rasdian.

Kendati demikian, kata dia, persoalan Aceng yang mengancam menggugat karena merasa dirugikan merupakan hak pribadinya sebagai warga negara. Namun, Rasdian tetap membantah jika kasus terjaringnya Aceng Fikri bersama istrinya itu membuat pencemaran nama baik yang dilakukan Satpol PP.