Ilustrasi longsor (IDN Times/Sukma Shakti)
Lebih lanjut, Listyo meminta agar Polda Jabar harus tanggap dalam menghadapi potensi bencana yang terjadi di penghujung tahun ini. Dia memastikan, Satgas yang berisi Samapta Bhayangkara (Sabhara), Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) sudah siap diterjunkan menangani kebencanaan.
"Semuanya termasuk juga dari layanan pengaduan terhadap informasi-informasi yang perlu bantu segera terkait dengan masalah bencana, karena kami tahu bahwa di Jawa Barat ini termasuk yang angka bencananya cukup tinggi, ya mungkin nomor satu atau dua di Indonesia," kata Listyo.
Menurutnya, satuan penanganan bencana sudah dilengkapi dengan perlengkapan dan peralatan yang canggih. Sehingga untuk tahap pertama penanganan bencana, seperti banjir dan tanah longsor, kewilayahan dalam kondisi yang siap.
"Untuk tahapan pertama penanggulangan bencana saya kira itu bisa dilakukan dengan baik, sebelum nanti kemudian ada tahapan-tahapan penanggulangan bencana serta dengan SOP yang ada," kata dia.
Sementara itu Kapolda Jabar Irjen Rudi Setiawan mengatakan, aparatur pemerintah di Jabar telah melakukan apel siaga tanggap darurat untuk menghadapi bencana.
Menurutnya, dari Januari hingga November 2025 terjadi lebih dari 1.500 bencana di Jawa Barat. Dengan banyaknya kasus tersebut maka harus ada persiapan yang serius dari aparat agar bisa meminimalisir korban akibat bencana.
"Kita harus siap untuk menyelematkan, menolong warga apa bila terjadi bencana terkena dampaknya," kata Rudi.