Ilustrasi hujan (pexels.com/Thgusstavo Santana)
Peristiwa bencana alam berpotensi akan terjadi selama beberapa bulan ke depan. Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun kini sudah menetapkan status kedaruratan bencana alam yang dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, melalui Kepgub nomor 360/Kep.626-BPBD/2025.
Surat ini sudah diedarkan kepada seluruh kabupaten dan kota di Jabar, dan mulai berlaku dari 15 September 2025-30 April 2026.
"Menetapkan, status siaga darurat bencana banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem dan abrasi, serta tanah longsor di daerah provinsi jawa barat tahun 2025/2026 yang selanjutnya disebut status siaga darurat," kata Dedi dalam Kepgub tersebut, dikutip Senin (27/10/2025).
Dedi juga meminta agar kepala daerah segera mempersiapkan semuanya termasuk anggaran untuk kebencanaan, jika nantinya terdapat masyarakat yang terdampak bencana dalam beberapa bulan mendatang.
"Pembiayaan yang diperlukan untuk penanganan status siaga darurat bencana bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat; dan/atau sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," katanya.
Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap potensi hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang dalam waktu satu pekan ke depan.
"Saat ini sebagian besar Jawa Barat sudah memasuki musim hujan, kecuali sebagian kecil bagian utara masih dalam masa peralihan," kata Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Teguh Rahayu, dalam keterangan resminya, Senin (27/10/2025).
BMKG Stasiun Geofisika Bandung mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap potensi hujan yang dapat berdampak terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
"Tetap waspada terhadap potensi hujan sedang hingga lebat dalam durasi singkat dan skala lokal yang dapat disertai petir dan angin kencang antara siang, sore atau malam hari yang dapat berdampak genangan, banjir dan tanah longsor," kata Teguh.