Bandung, IDN Times - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi alias Kak Seto, turut membela Dedi Mulyadi mengenai Pendidikan Karakter Panca Waluya bagi siswa bermasalah di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Diketahui meski sudah berjalan, program ini masih menjadi pro dan kontra. Komnas HAM menilai langkah Dedi Mulyadi ini tidak tepat, sementara, beberapa warga justru mengizinkan anaknya untuk dididik di barak militer selama dua pekan lebih itu.
Sementara, menurut Kak Seto, tidak ada hak anak yang dilanggar dalam kegiatan pendidikan karakter tersebut, meskipun dilaksanakan di lingkungan militer.
"Sering kali ada anggapan keliru. Meskipun ada unsur kedisiplinan ala militer, pendekatannya tetap menggunakan bahasa anak dan menjunjung tinggi hak-hak mereka," katanya melalaui keterangan resmi, Senin (12/5/2025).
"Anak-anak mendapatkan hak untuk tumbuh dan berkembang, perlindungan, kesempatan menyuarakan pendapat, bahkan ada pemeriksaan kesehatan dan psikologi," ujarnya.