Ilustrasi suasana UTBK di UB. (Dok. Humas UB)
Meski begitu, pengawas turut mengizinkan Lukas untuk mengikuti UTBK, karena memang dokumen yang dibawanya sudah lengkap, di tambah saat itu kondisi waktunya sudah mendekati masa ujian.
Panitia pun kemudian melakukan penelusuran di mana ditemukan adanya dugaan persamaan foto, dengan data peserta UTBK sesi satu.
"Terdapat peserta dengan foto mirip tapi nama beda, dan rekaman CCTV buktikan bahwa yang bersangkutan merupakan orang yang sama," ucap Indra.
Setelah panitia menemukan hal ini, kemudian Lukas dimintai keterangan dan mengakui bahwa telah mengikuti UTBK pada sesi pertama di mana dirinya bertugas sebagai joki menggantikan peserta lainnya.
"Setelah sesi enam peserta diminta keterangan panitia UTBK ISBI, dan peserta itu mengakui ikut ujian sesi pertama sebagai joki, dan nama asli Lucas Valentino dan terkonform fotokopi KTP, dan mengakui gantikan peserta lain," jelasnya.
Saat itu, Lucas mengaku kepada panitia menjadi joki atas perintah seseorang berinisial TN. Pihak panitia ISBI Bandung pun melakukan penelusuran kembali, ditemukan tiga peserta UTBK lainnya juga memiliki foto yang sama namun dengan beda nama.
"Jadi joki atas perintah inisial TN, sehingga panitia ISBI melakukan penelusuran dokumen album bukti hadir peserta (ABHP) temukan tiga peserta lain yang digantikan," ucapnya.
"Pelaku diminta tanda tangan berita acara kecurangan yang disahkan koordinator pelaksana dan penanggunjawab lokasi lalu dikirim ke panitia pusat SNPMB," jelasnya.
Untuk kasus joki Khamila Djibran, Indra menerangkan, temuan ini berawal dari UTBK di ISBI Bandung sesi sembilan, Minggu (27/4/2025) pukul 06.15 WIB. Saat itu pengawas tengah menjalankan prosedur pemeriksaan awal sesuai SOP, termasuk berkas dokumen peserta, penyimpanan barang dan pelepasan aksesoris.
Saat itu, kata dia, ditemukan peserta memakai anting yang susah dilepas, akhirnya panitia mempersilahkan agar tetap ikut ujian. Namu, peserta ini memaksa untuk dilepas hingga akhirnya ditangani oleh tim kesehatan.
Indra melanjutkan, setelah ujian tim panitia bermaksud meminta maaf, namun saat mencetak kartu peserta, ditemukan ada kemiripan foto dengan sesi ujian sebelumnya. Sehingga dipanggil untuk dimintai keterangan terkait temuan tersebut.
"Hasilnya peserta mengakui menggantikan dua peserta berbeda dalam dua sesi ujian UTBK dan nama aslina Djibran, dan melakukan aksi joki berdasarkan perintah inisial TN dan ini sama seperti yang menyuruh Lucas," kata dia.
Kasus ini juga sudah disampaikan ke Panitia SNPMB. Saat itu Khamila Djibran menyimpan identitas aslinya di hotel dan langsung diantar tim panitia untuk mengambilnya, kemudian dimintai tanda tangan berita acara.