Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(Laman resmi Stikom Bandung)

Bandung, IDN Times - Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (Stikom) Bandung, Jawa Barat membatalkan kelulusan dan menarik kembali ijazah 233 alumni periode 2018-2023. Keputusan ini dikarenakan berbagai persoalan dan hasil peninjauan dari tim Evaluasi Kinerja Akademika (EKA), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti).

Pembatalan kelulusan dan penarikan ijazah ini pun membuat para alumni gerah dan tidak bisa menerima begitu saja keputusan dari kampus. Salah satunya Resty, alumni lulusan tahun 2019.

Ia mengatakan, saat itu kampus membuat pertemuan pertama dengan para alumni dan mahasiswa yang dibatalkan kelulusannya pada 17 Oktober 2024.

Di pertemuan itu, kampus menjelaskan tentang status pembinaan kampus karena ditemukan ketidaksesuaian data yang ada di kampus dan data yang ada di Dikti. Dari situ diketahui ada oknum staff yang melakukan jual beli nilai dan saat ini sudah dipecat.

"Jujur saat itu saya bicara langsung dengan kampus, di pertemuan. Saya bilang saya marah dan kecewa. Kenapa kami alumni yang menjadi korban malah harus menanggung akibat kelalaian kampus," ujarnya kepada IDN Times, Kamis (16/1/2025).

1. Kampus harusnya bertanggung jawab

Wisuda

Pertemuan kedua dilaksanakan pada 16 November 2024. Di pertemuan tersebut, pihak kampus memperlihatkan nama-nama alumni beserta permasalahannya, dan hal ini membuat dirinya beserta alumni lainnya kecewa dan marah.

"Saat saya tanya apakah kampus tidak bisa membuktikan kepada Tim EKA kalau saya tidak bersalah, tapi kampus malah bilangnya arsip data nilai, absensi, atau KRS tidak ada dan cenderung menyalahkan salah satu operator," katanya.

Melihat keputusan kampus yang terkesan dilakukan secara sepihak ini, Resty menolak menyerahkan ijazah karena langkah yang diambil kampus itu bukan bentuk sebuah tanggungjawab institusi pendidikan.

"Jika memang ditemukan kecurangan, seharusnya pihak tersebutlah yang bertanggung-jawab," ujarnya.

2. Tidak mengembalikan ijazah karena tidak lagi percaya pada kampus

Editorial Team

Tonton lebih seru di