Bandung, IDN Times - Vaksinasi untuk mahasiswa dan remaja di wilayah di Kota Bandung masih terus dilakukan. Mulai dari Universitas negeri hingga swasta, saat ini masih membuka posko atau layanan vaksinasi.
Salah satu kampus swasta yang masih menggelar vaksinasi untuk mahasiswa dan remaja secara umum yaitu Universitas Widyatama. Vaksinasi digelar di sana berkat kerja sama dengan Kodam III Siliwangi yang digelar dari 28-29 Agustus 2021.
Obsatar Sinaga, Rektor Universitas Widyatama mengatakan, gelaran vaksinasi dilakukan untuk membantu pemerintah mengejar herd Immunity, juga sebagai persiapan mahasiswa kembali belajar di dalam kampus.
"Kami target di Widyatama ada 50 ribu orang yang mendapatkan vaksin, dan ini kan gak gampang. Jadi kami kerja sama dengan beberapa pihak lainnya termasuk Kodam III Siliwangi," ujar Obsatar, Sabtu (28/8/2021).
Universitas Widyatama memiliki tempat yang tepat untuk vaksinasi mahasiswa, remaja dan umum. Obsatar bilang, vaksinasi bukan untuk dimonopoli, sehingga Universitas Widyatama hanya menyediakan tempat dan sumber vaksin tetap dari pemerintah.
"Univerista Widyatama kemarin juga bekerja sama dengan Dinkes Bandung, kami sekarang sudah 1.500-an orang dan target 50.000 orang sudah mendapatkan dosis vaksin," ungkapnya.
Selain Universitas Widyatama, Universitas Padjadjaran pada 14-15 Agustus 2021 juga menggelar vaksinasi untuk mahasiswa, keluarga dosen, dan tenaga kependidikan, serta masyarakat umum Kota Bandung.
Koordinator vaksinasi Satgas COVID-19 Unpad, Insi Farisa Desy Arya, mengatakan, vaksinasi itu ditargetkan diikuti 2.500 peserta, dengan rincian 1.250 peserta di hari pertama, serta 1.250 peserta di hari kedua.
Unpad sendiri sudah menggelar program vaksinasi serupa sejak 24 Juli lalu. Tercatat, 5.796 peserta sudah divaksinasi di kampus Unpad. Jumlah ini sudah mencapai 80 persen dari target vaksinasi yang ditentukan Unpad, yaitu 7.200 peserta.
"Vaksin yang disuntikkan menggunakan vaksin Sinovac. Unpad memperoleh vaksin langsung dari Kementerian Kesehatan serta dari Polda Jawa Barat," kata dia.
Untuk diketahui, Intruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) menyatakan bahwa wilayah yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3-1 di wilayah Jabar diizinkan untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM).
Adapun syarat yang harus dipenuhi selain protokol kesehatan, ialah vaksinasi agar siswa dan mahasiswa terjaga dan terlindungi dari COVID-19.