Bupati Indramayu, Lucky Hakim saat ditemui di Kantor Kemendagri, Jakarta (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Dalam kesempatan itu, Bupati Indramayu Lucky Hakim, di depan calon siswa dan wali bercerita tentang kehidupan masa kecilnya. Di hadapan calon siswa dan wali, Lucky mengaku berasal dari wong cilik, dan sempat diadopsi saat masih kecil serta dibuatkan akta kelahiran baru. Ia bahkan sempat tidak tahu orang tua kandungnya.
"Sebelum orang tua angkat saya meninggal, dikasih tahu kalau bukan anak kandung. Saya baru tahu saya bukan anaknya," jelas dia.
Saat kembali bertemu dengan saudara kandung, Lucky menjelaskan ada perbedaan yang mencolok antara dirinya yang diadopsi dengan mereka.
"Bedanya badan mereka lebih pendek, mereka rada ganteng. Tapi saya paling ganteng, saya lebih tinggi, cara ngomong saya lebih percaya diri. Apa yang membedakan saya dan adik kandung saya? Asupan gizi dan pendidikan," papar dia.
Dijelaskannya, sosoknya yang kini berpendidikan dan mapan merupakan pengorbanan orang tuanya, apalagi ketika mereka dipisahkan. Ia berharap para siswa SR dapat menjadi 'Lucky Hakim' yang lebih baik lagi.
"Doakan anak-anaknya jadi orang sukses. Di Sekolah Rakyat dibina dan dibiayai. Insya Allah semua lebih baik, Indonesia makin maju, cerdas bareng- bareng, tumbuh setara," kata Lucky.