Bandung, IDN Times - Koalisi Mobilitas Ramah Lingkungan Berkelanjutan di Kota Bandung mempertanyakan kinerja pemerintah daerah dalam menyediakan fasilitas bagi pejalan kaki dan pesepeda yang makin hari makin tidak bisa digunakan secara optimal.
Banyak tempat pejalan kaki yang seharusnya bisa digunakan masyarakat justru menjadi tempat parkir kendaraan. Hal itu juga yang terjadi pada area khusus pesepeda di jalan raya, sekarang lebih banyak jadi area parkir roda empat.
Koalisi yang terdiri dari Bike to Work Bandung, Koalisi Pejalan Kaki Bandung, Transport for Bandung, Demokrasi Kita, dan Greeners mempertanyakan kualitas jalan raya di Kota Bandung yang masih belum mencerminkan prinsip keselamatan bagi pengguna jalan rentan serta model pelayanan transportasi publik baru yang dinilai pemborosan anggaran, tapi tidak menjawab kebutuhan mobilitas warga Bandung.
Perwakilan Bike to Work Bandung Andi Nurfauzi menuturkan, selama ini banyak pesepeda masih bergantung pada teknik adaptasi jalur, strategi waktu perjalanan, dan pengalaman informal untuk bertahan di ruang jalan yang tidak ramah dari ancaman pengendara bermotor.
"Keselamatan tidak bisa sekadar diukur dari angka kecelakaan atau laporan statistik. Keselamatan adalah pengalaman harian ketika warga bergerak harus merasa aman, dihargai, dan difasilitasi oleh kota yang mereka diami," kata Andi melalui siaran pers diterima IDN Times, Senin (29/12/2025).
