Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251202-WA0026.jpg
(Istimewa)

Intinya sih...

  • Jalur kereta api di Sumatera terdampak banjir dan longsor

  • Divre 1 Sumut paling parah, 13 titik jalur terkena dampak bencana alam

  • PT KAI telah menangani 12 dari 13 titik rel yang terkena dampak, jalur Medan-Binjai mengalami kerusakan terparah

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Sejumlah jalur kereta api di Sumatra turut terdampak peristiwa bencana alam, banjir disertai longsor. PT KAI mencatat, jalur kereta paling banyak terdampak ada di wilayah Divisi Regional (Divre) I Sumatera Utara.

Direktur Pengelola Sarana Prasarana PT KAI, Heru Kuswanto menjelaskan, kerusakan paling parah terjadi di lintas Aceh hingga Batu Parapat. Kondisi di jalur tersebut tergolong paling butuh penanganan.

"Sebenarnya yang terdampak paling banyak di wilayah di Divre 1 Sumut mulai Aceh sampai dengan Batu Parapat ya," ujar Heru saat diwawancarai di Bandung, Selasa (2/12/2025).

1. Sebanyak 12 jalur sudah dibenahi

Foto udara kondisi rumah warga yang rusak akibat banjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Minggu (30/11/2025). (ANTARA FOTO/Yudi Manar)

PT KAI mencatat ada 13 titik jalur yang mengalami longsor atau gogosan, dan per hari ini petugas telah berhasil menangani 12 titik rel yang terkena dampak bencana alam tersebut. Adapun untuk wilayah Medan dipastikan dalam kondisi aman.

"Dari 13 yang terdampak longsor dan gogosan itu sudah 12 sudah kami selesaikan. Dari Medan ke arah lain tidak ada terganggu kecuali Medan ke arah Binjai," kata Heru.

Sementara, datu titik yang tersisa adalah jalur Medan–Binjai, yang mengalami kerusakan terparah. "Ini baru selesai, karena paling terdampak paling parah gogosan itu saja," ujarnya.

2. Proses pemulihan di beberapa titik masih berjalan

Foto udara kondisi jalan yang putus akibat banjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Minggu (30/11/2025). (ANTARA FOTO/Yudi Manar)

Heru mengungkapkan, mayoritas kerusakan disebabkan terjangan banjir bandang yang menghanyutkan balas (pondasi batu kereta). Satu titik paling kritis memiliki kerusakan hingga 300 meter, dan itu menjadi perhatian serius oleh PT KAI.

"Kena banjir bandang, balasnya hanyut, namanya gogos kalau di kami ya. Yang paling parah ini sampai 300 meter satu titiknya ini yang baru kami tangani," ungkap Heru.

"Semalam sudah selesai dilakukan penambahan balas dan sekarang lagi proses pemulihan dengan mesin MTT, insya Allah nanti bisa kami buka."

3. Perbaikan dampak kerusakan dipercepat

Foto udara antrean kendaraan warga melintasi jalan kawasan permukiman Jorong Kayu Pasak yang rusak akibat banjir bandang di Nagari Salareh Aia, Palembayan, Agam, Sumatera Barat, Minggu (30/11/2025). (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Kendati demikian, Heru memastikan bahwa seluruh jalur akan kembali normal dalam waktu dekat, termasuk untuk mendukung perjalanan di masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

"Dipastikan sudah berjalan semua, nanti mudah-mudahan sudah bisa berkurang (dampak kerusakannya)," kata dia.

Editorial Team