Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi - Kepadatan kendaraan pemudik akibat pertemuan off ramp arah Cikampek Jalan Tol Layang MBZ dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek bawah KM 48 di Karawang, Jawa Barat, Rabu (27/4/2022). (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Subang, IDN Times - Keberadaan jalan tol bukan solusi utama dalam melancarkan arus mudik. Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menyarankan pemerintah sebaiknya lebih fokus kepada pengendalian kemacetan lalu lintas dan keselamatan para pemudik, ketimbang terus menambah jumlah jalan tol.

Djoko meyakini masyarakat akan kembali memilih jalan tol Trans Jawa pada arus mudik Lebaran Idulfitri 1444/2023. Alasan mereka di antaranya karena pertimbangan aspek kelancaran, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan.

Padahal, pertimbangan tersebut sia-sia apabila mayoritas pemudik memilih menggunakan jalan tol. “Makin banyak yang memilih jalan tol sudah barang tentu kemacetan lalu lintas akan terjadi pada saat mudik Lebaran,” ujar Djoko, Kamis (23/3/2023).

1. Jalanan tidak dirancang tampung volume membludak

Sejumlah kendaraan memadati ruas jalan jalur Puncak, Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (28/10/2020) (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Mengutip pernyataan Sony Sulaksono Wibowo, Djoko menilai kemacetan saat arus mudik tidak bisa dihindari dan dihilangkan. Terlebih pembangunan jalan tol maupun arteri di Indonesia bukan dirancang untuk menampung volume lalu lintas yang membludak dalam waktu yang singkat seperti saat arus mudik Lebaran.

“Sehingga, pengendalian dan pengaturan (lalu lintas) yang perlu dimatangkan,” kata Djoko, mengutip pernyataan Resdiansyah dalam keterangan persnya yang diterima IDN Times, Kamis (23/3/2023).

Langkah tersebut diakui tak hanya perlu dilakukan di jalan tol tapi juga jalan arteri sebelum arus mudik terjadi.

2. Pemudik disarankan gunakan jalur alternatif non-tol

Editorial Team

Tonton lebih seru di