Jabar Masih Kekurangan Animator Berstandar Industri

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengklaim sudah memberikan perhatian terhadap industri kreatif animasi yang kini tengah populer melalui film Jumbo. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jabar, memastikan sudah melakukan sederet dukungan kepada industri ini.
Bahkan, kerja sama atau pelibatan langsung dengan para rumah produksi animasi juga sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu, atau sebelum populer kembali seperti sekarang ini. Hanya saja, saat ini belum ada kegiatan serupa yang sesuai dengan semangat tersebut.
"Saat ini beberapa studio animasi telah bekerja sama dengan beberapa SMK di Jawa Barat, beberapa program magang dan vokasi juga telah dimulai. Contohnya SMK di Cimahi dan Karawang," ujar Kepala Disparbud Jabar, Iendra Sofyan, Sabtu (26/4/2025).
1. Pemerintah belum signifikan memberi perhatian terhadap industri ini
Disinggung soal pembiayaan atau insentif khusus terhadap industri ini, Iendra memastikan hal tersebut memang belum ada. Namun, untuk memberikan fasilitas dengan para investor sebelumnya sudah dilakukan, tepatnya pada 2024.
"Untuk akses pembiayaan secara khusus tidak ada, namun di tahun 2024 Pemprov Jabar melalui Disparbud Jabar mempertemukan studio animasi terkurasi melalui Indonesia Game Developer Index, dengan pasar pembiayaan project dengan negara Prancis," jelasnya.
Saat itu, pemerintah provinsi menggandeng rumah produksi animasi lokal dan mengundang keterwakilan pelaku sektor serupa dari Amerika Serikat untuk kerja sama. Adapun hal ini menurutnya masuk dalam sektor pengembangan untuk para pelaku animasi Jabar.
"Vokasinya dengan mitra kami juga Ayena Studio. Dukunhan lain akhir tahun lalu kita buat acara di Cimahi terkait animasi serta mengundang produser animasi Amerika ke Disparbud membuat workshop," ucapnya.