ITB Siap Bina Mahasiswi yang Buat Gambar Ciuman Prabowo-Jokowi

Intinya sih...
- Rektorat ITB berkomunikasi dengan pihak terkait untuk bebaskan mahasiswi yang ditangkap polisi karena membuat gambar ciuman Prabowo-Jokowi.
- Kampus ITB akan memberikan pembinaan kepada mahasiswi dan meningkatkan literasi digital serta kode etik kepemimpinan bagi mahasiswa.
- Keluarga Mahasiswa ITB menuntut pembebasan SSS karena penangkapan tidak sesuai prosedur, tanpa pemanggilan terlebih dahulu.
Bandung, IDN Times - Rektorat Institut Teknologi Bandung (ITB) terus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak untuk bisa mengeluarkan mahasiswinya yang ditangkap polisi usai membuat gambar ciuman antara Prabowo dan Jokowi. Mahasiswi tersebut sekarang masih ditahan di Bareskrim Polri sepak pekan lalu.
Wakil Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan, Kealumnian, dan Administrasi (WRKMAA) ITB, Dr. Andryanto Rikrik Kusmara, menuturkan pihak kampus ingin agar mahasiswi yang diamankan kepolisian itu bisa segera kembali belajar di kampus. Nantinya, ITB bakal memberikan pembinaan lebih baik kepada mahasiswi yang bersangkutan dan seluruh mahasiswa lainnya agar bisa menyalurkan semangatnya pada hal lebih positif.
"Kami dapat melakukan langkah-langkah yang proporsional terhadap mahasiswa yang sangat muda ini, dan saya yakin semangat dari adik-adik kita mahasiswa ini masih dapat dibina dan kemudian dapat menyalurkan aspirasinya lebih proporsional," kata Rikrik, Minggu (11/5/2025).
1. Bakal ada tindakan dari komisi akademisi
Dia menyebut bahwa kampus ITB memiliki komisi akademik yang akan melihat lebih detail akar dari kasus ini. Sebab, jika melihat di media sosial saja informasinya sudah terlalu rumit dan sulit mendeteksi bagaimana awal mula persoalan ini muncul hingga mahasiswi ITB tersebut diamankan kepolisian.
"Oleh sebab itu kami akan menyerahkan nanti kepada komisi etika kemahasiswaan, misalkan untuk menggali persoalan ini lebih jelas. Jadi saya juga tidak bisa berspekulasi karena mahasiswa tersebut belum masuk ke dalam situasi tersebut," kata dia.
2. Akan ada perbaikan sistem dalam literasi digital mahasiswa
Dengan adanya kasus ini, kampus ITB pun bakal makin meningkatkan perbaikan literasi digital mahasiswa.Pembinaan kepemimpinan kepada mahasiswa tentang kode etik bisa ditingkatkan meskipun ini sebenarnya sudah diberikan penjeleasan pada seluruh mahasiswa pada awal masuk kampus.
"Dan ini menjadi bagian yang sangat penting, saya kira tidak saja bagi ITB, bagi seluruh perguruan tinggi di Indonesia, tentu saja setiap perguruan tinggi dan kami berkomitmen untuk terus membantu mahasiswa menemukan tempatnya dalam mengaspirasikan pemikirannya, mengaspirasikan pendapatnya," kata dia.
Dengan demikian, harapannya semua pendapat kritis tetap bisa disampaikan tapi dengan proposional yang bisa berdampak pada pembangunan bangsa.
3. Mahasiswi ITB dijemput paksa dari kamar kos
Sebelumnya, Keluarga Mahasiswa (KM) ITB mendesak agar SSS segera dibebaskan, karena penangkapan pun dilakukan tidak sesuai prosedur.
"Sejauh yang kami telusuri, juga memang seharusnya untuk penangkapan tersebut atau penjemputan itu harusnya ada pemanggilan terlebih dahulu ya," ujar Ketua KM ITB, Farell Faiz saat ditemui di ITB, Sabtu (10/5/2025).
Bahkan, berdasarkan koordinasi mereka dengan keluarga SSS, pemanggilan dari pihak kepolisian ini tidak ada. Farell memastikan, penangkapan ini dilakukan secara paksa berdasarkan aduan dari media sosial yang ramai di X.
"Dari pihak teman kami dan juga keluarganya itu merasa sampai saat ini belum ada pemanggilan kepada pihak mereka dan ujung-ujungnya itu langsung didatangkan dan dijemput di wilayah kos-kosannya. Dijemput paksa," katanya.