Sedangkan, turut hadir dalam kesempatan ini yaitu Mendiktisaintek, Brian Yuliarto turut mengapresiasi inisiatif ini sebagai terobosan penting dalam mencetak SDM unggul. Dia menekankan bahwa pendidikan adalah kunci perubahan sosial dan bahwa universitas memiliki peran vital dalam membangun bangsa melalui riset dan inovasi.
"Generasi muda harus menjadi lokomotif perubahan. Semoga kolaborasi ini memperkuat kontribusi perguruan tinggi bagi kemajuan bangsa," katanya.
MoU ini mencakup integrasi program sarjana dan pascasarjana, serta pengembangan bersama dalam bidang seperti AI and robotics, semiconductor, big data, product design, innovative food technologies, business design and analytics, entrepreneurship, renewable energy, dan bidang rekayasa lainnya.
Program-program kolaboratif seperti International Undergraduate Program (IUP) dan Fast-Track S1-S2 juga direncanakan akan dimulai pada tahun akademik 2026.
Kolaborasi ini melanjutkan kerja sama sebelumnya antara ITB dan Universitas Prasetiya Mulya dalam Indonesia Chip Design Collaborative Center (ICDEC), yang bertujuan mengembangkan SDM dan teknologi semikonduktor di Indonesia.
Melalui kolaborasi ini, ITB dan Universitas Prasetiya Mulya berkomitmen untuk membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, adaptif, dan berdampak luas, sejalan dengan cita-cita mewujudkan Indonesia yang sejahtera dan berkeadilan sosial.