Isye Susilawati, Sosok Wanita di Timnas untuk Homeless World Cup 2019

Menurutnya, olahraga sepak bola bukanlah hal baru bagi Isye. Bahkan pada 2013 dia sempat ikut kompetisi sepak bola untuk perempuan yang mewakili Provinsi Jawa Barat.

Kemudian pada 2014 Isye berupaya masuk tim HWC agar bisa ikut berkompetisi. Sayangnya karena satu dan lain hal Isye gagal berangkat, salah satunya karena tidak bisa memberangkatkan perempuan untuk ajang tersebut.

Kesempatan kedua kemudian tiba pada kompetisi HWC 2019. Tak ingin melewatkan kesempatan emas ini, Isye pun kembali mengajukan diri dan ikut seleksi. Setelah hanya ada satu perempuan yang ikut seleksi dan melihat latar belakang pernah ikut kompetisi, Isye pun dipilih masuk tim untuk kompetisi HWC tahun ini.

Dalam kompetisi ini, Isye akan bertanding melawan pemain bola laki-laki dari berbagai negara. Meski badan mereka besar-besar dan tangguh di atas lapang, Isye tidak akan mundur. Dia memastikan siap bertarung karena sudah sering bermain bola termasuk melawan lawan jenis.

Ketika berlatih bersama tim, beberapa pemain lain sempat meminta izin jika dalam program latihan terjadi hal yang tidak menyenangkan karena beradu badan. Namun, Isye pun menjawab hal seperti itu tidak jadi soal dan teman setim pun diminta berlatih secara profesional.

"Kadang tim suka nanya, teh ga apa-apa kan kalau gini (kena siku) sedikit? Ya saya jawab ga apa-apa karena kita harus bermain sesuai dan profesional. Jadi enjoy saja," paparnya.

Dalam setiap kompetisi, lanjut Isye, sering kali kesulitannya adalah membuat kekompakan tim. Namun saat ini tim yang dibangun sudah semakin baik. Dari awal seleksi kekompakan tim bahkan terus didorong agar tidak ada perpecahan meski latar belakang setiap orang berbeda-beda.

Untungnya, banyak dari pemain adalah mereka yang aktif di Rumah Cemara. Alhasil para pemain sudah kenal cukup dekat sehingga tidak sulit ketika berbaur. "Komunikasi kita sudah bagus," ungkap Isye.

Sebagai satu-satunya perempuan yang masuk dalam timnas HWC 2019, Isye memilih posisi sebagai penyerang. Meski tidak memiliki target jumlah gol, tapi dia berkeinginan memberikan permainan terbaik dan bisa membawa tim Indonesia melangkah sejauh-jauhnya dalam kompetisi ini.

"Mudah-mudahan bisa mencetak gol," ujarnya.

Untuk mencapai level tertinggi, Isye akan mengandalkan kekompakan tim. Sebab kebersamaan tim untuk mendapatkan keberhasilan lebih baik. Jangan hanya mencetak gol tapi tim justru alami kekalahan.

1. Iifan Auchep

2. Dea Achmad Restuna

3. Hendra Firmansyah

4. Nurdin Supriyadi

5. M. Ramdan Danial Ginani

6. Yudhistira Adireksa

7. Riksiian Hakim Al-Qodar

8. lsye Susilawati.

Mereka akan didampingi oleh ofisial Albert Rudiana (pelatih), Bogiem Sofyan (asisten pelatih), dan Gina Afriani Wulan Pratami (manajer tim), dan Eric Arfianto (media officer)