Kawasan Industri Cikembar (IDN Times/Fatimah)
Kepala Desa Cimanggu Baenuri Samsi menanggapi terkait wacana pembangunan bandara di Kawasan Industri Cikembar. Dia mengatakan, rencana pembangunan bandara saat itu disebut akan terealisasi pada tahun 2021 namun berbenturan dengan COVID-19.
"Memang sudah di-plotting kurang lebih 400 hektare kan (luasan bandara) untuk tahap pertama, yang 80 persen luas wilayahnya adalah lahan milik KIC tapi untuk realisasi dan SK pelaksanaannya sampai hari ini tidak ada kejelasan," kata Baenuri.
Dia mengatakan, masyarakat di Desa Cimanggu mayoritas menolak rencana bandara tersebut. Menurutnya, Desa Cimanggu berpotensi jadi desa mati ketika dibangun bandara.
"Oke secara global bahwa Sukabumi ini ada peningkatan, tapi kan itu kehidupannya orang-orang yang menengah ke atas. Yang menengah ke bawah mungkin akan tersingkir, karena radius 500 meter dari pagar bandara itu harus steril, terus warga masyarakat kami akan dikemanakan? Mata pencaharian mereka bagaimana?" ungkapnya.
Di sisi lain, ada 800 orang usia produktif pekerja di desa tersebut. Oleh sebab itu, kata dia, pembukaan industri jauh lebih dibutuhkan oleh masyarakat ketimbang pembangunan bandara karena dapat membuka lapangan pekerjaan.
"Kamo tidak berbicara untuk hari ini, tapi kami berbicara sekian tahun ke depan. Apabila perkembangan KIC bagus, lapangan pekerjaan banyak, secara otomatis warga keluar sekolah, lapangan pekerjaan sudah siap," tutupnya.