Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Investasi ESG dan Cara Pandang Masyarakat yang Harus Diubah

ilustrasi investasi (Freepik.com/rawpixel.com)

Bandung, IDN Times - PT BNP Paribas Asset Management menyatakan sebagian besar masyarakat di Indonesia masih menilai tingkat pengembalian (return) produk investasi berbasis environment, social and governance (ESG) dan berkelanjutan tidak sebaik investasi tradisional.

Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

 “Cara pandang tersebut perlu diubah,” kata CEO BNP Paribas Asset Management, Maya Kamdani, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Kamis (8/8/2024).

Menurut Maya, produk investasi berbasis ESG dan berkelanjutan tidak bisa disamakan dengan investasi tradisional. Sebab, kedua produk investasi tersebut memiliki kriteria pengukuran yang berbeda.

1. Return investasi berbasis ESG lebih tinggi dalam periode panjang

Maya menjelaskan hasil studi Morningstar tahun 2023 yang menemukan bahwa dalam jangka pendek atau kurang dari setahun tingkat pengembalian investasi berbasis ESG memang kalah dibandingkan dengan produk investasi konvensional.

Tapi, bila ditarik periode yang lebih panjang, misalnya 3-5 tahun atau lebih, maka return produk investasi berbasis ESG akan lebih tinggi dibanding investasi tradisional.

Oleh karena itu, cara pandang terhadap investasi berbasis ESG dan berkelanjutan perlu ikut diubah.

“Investasi berbasis ESG bisa dilihat sebagai alat bantu memitigasi risiko, agar misalnya risiko kontroversinya minim,” ujar Maya.

2. Luncurkan ESG Equity untuk investasi berkelanjutan

ilustrasi menggunakan smartphone (pexels.com/ Liza Summer)

Untuk itu BNP Paribas Asset Management meluncurkan reksadana BNP Paribas Indonesia ESG Equity. BNP Paribas Indonesia ESG Equity merupakan reksa dana berbasis ESG keempat yang diluncurkan perusahaan manajer investasi ini.

Investasi tersebut ditujukan untuk mendorong partisipasi investor menuju sistem perekonomian yang berkelanjutan dan inklusif. Tak hanya itu, investasi tersebut pun mendukung program pemerintah untuk mencapai sustainable development goals atau SDGs.

Proses pemilihan investasi yang digunakan dalam BNP Paribas Indonesia ESG Equity merujuk kepada prinsip dan pedoman integrasi ESG global perusahaan. Yang mana, tim manajer investasi akan mengintegrasikan pertimbangan faktor-faktor ESG yang relevan ke dalam pengambilan keputusan investasi mereka. 

3. Kesadaran publik jadi tantangan utama

ilustrasi investasi (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Maya berpendapat, tantangan utama di dalam mensosialisasikan investasi berbasis ESG dan berkelanjutan adalah kesadaran publik.

“Sekalipun sebuah perusahaan memiliki produk investasi ESG yang sangat bagus tapi pihak investor tidak aware, akan tetap susah pemasarannya,” katanya. 

Sejauh ini, BNP Paribas Indonesia ESG Equity cenderung menempatkan investasinya pada saham-saham dari emiten yang memiliki kepedulian tinggi dan menerapkan praktik baik pada aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola.

Tak seperti produk ESG lain, BNP memaparkan hasil pengukuran ini secara transparan dan berkala yang tercantum dalam lembar fakta.

Share
Editorial Team