Sementara itu, dalam akun instagram pribadi, Ridwan Kamil menyebut bahwa desain yang selama ini dia buat untuk bangunan apapun termasuk masjid adalah anugerah dari Allah SWT sebagai bentuk imajinasi yang kemudian digunakan untuk kebermanfaatan hidup. Manfaat dari ilmu ini bisa diimplementasikan dalam desain bangunan atau mengimajinasikan berbagai skenario sebagai pemimpin masyarakat.
"Mendesain Masjid adalah salah satu minat terkuat atau passion saya. Karena bukan ustadz, minimal saya berdakwah dengan menghadirkan infrastruktur dakwah yaitu ragam masjid di seluruh dunia yang sempit dan sementara ini.
Saya ingin menyumbangkan kemajuan seni dan arsitektur Islam. Estetika Islam sangat kuat di geometri. Maka dari itu setiap desain masjid selalu berusaha baru dan geometri berbeda.
Hasilnya beragam dari 1/2 kubah, multi kubah, kotak, silinder, tradisional sampai dengan bentuk-bentuk poligon seperti segitiga. Berbeda-beda karena desain yg baik harus merespon Geografl, lokasi, iklim, ukuran, budaya dIl.
Masjid AI Safar adalah hasil riset teori Folding Architecture alias lipatan. Seperti origami, hasilnya adalah lekukan dan ruang berbentuk segitiga.
Jika hasilnya ditafsir macam-macam, itu dipersilakan. Seperti Monas yang ditafsir macam2. Saya tidak perlu marah terhadap tafsir, yang penting saya jelaskan bahwa jika Masjid AI Safar dikatakan sebagai implementasi dari simbol2 iluminati itu adalah kesimpulan KELIRU. Karena itu tidak benar dan tidak dimaksudkan. Dan tentunya selalu saya ikhlaskan dan maafkan, kesimpulanZ tanpa tabayun seperti ini yang kemudian diviralkan untuk merusak nama baik dan keimanan saya
lsu ini pernah dihebohkan oleh pihak yang sama di zaman pilgub 2018 untuk menjelekkan saya saat kampanye. Saya sudah maafkan, move on dan saya hanya berdoa. Alhamdulillah, Allah SWT ternyata |ebih mengabulkan doa saya, bukan doa dan harapan mereka.
Saya mah tidak akan berhenti berkarya dan membawa kemajuan karena saya yakini itulah tugas Allah SWT kepada saya di dunia ini. Kebahagiaan saya adalah melihat masjid-masjid yg saya desain makmur dan ramai. AlhamduliIIah. . Selama saya yakini, saya tidak meianggar syariat Allah SWT dan tidak melakukan apa yang difltnahkan, omongan dan caci maki manusia mah tidak akan menggetarkan iman dan keyakinan saya. .
faidza azzamta fatawakkal Alallah. Hatur Nuhun," ungkap Emil dalam unggahan media sosial.