Ilustrasi TPS. (IDN Times/Mela Hapsari)
Romdin menuturkan, hasil survei yang dilakuka di daerah dengan tiga kandidat seperti Sukabumi ada ketimpangan cukup jauh di mana pasangan Achmad-Dida mampu melesat perolehannya mencapai 59,65 persen.
Angka ini cukup jauh dibandingkan dua pesaingnya, yaitu Ayep-Bobby yang hanya mencapai 9,52 persen dan pasangan Muraz-Andri mencapai 18,30 persen.
Menurutnya, perolehan yang tinggi ini dikarenakan Achmad merupakan incumbent yang mendaftarkan diri kembali. Dengan keikutsertaan mereka membuat masyarakat lebih mempercayakan kembali Sukabumi pada pasangan tersebut karena dianggap sudah lebih paham kondisi di sana.
"Masyarakat yang puas terhadap kinerja pemerintah cenderung lebih banyak dari pada yang tidak puas," paparnya.
Kepercayaan masyarakat pada sosok incumbent juga terlihat dari hasil survei di Kabupaten Bandung Barat. Pasangan Hengky-Ade Sudrajat mencapai presentase mencapai 30,45 persen di mana pesaing terdekatnya adalah pasangan Jeje Ritchie-Asep Ismail yang mendapat 23,8 persen.
Untuk tiga pasangan lain nilainya masih di bawah 20 persen d mana pasangan Didik-Gilang Dirga hanya 15,90 persen, Edi-Unjang (10,78 persen), dan Sundaya-Asep (7,86 persen).
Data terakhir ada di Kota Depok yang diikuti dua pasangan saja yaitu Imam Bud-Ririn Farabi dan Supian-Chandra. Dari survei sementara yang dilakukan Ragaplasma Research Imam-Ririn mampu mendapatkan kepercayaan masyarakat mencapai 49,50 persen, sedangkan pesaingnya ada di angka 37,65 persen.
Imam merupakan incumbent saat ini sekaligus Ketua DPD PKS Kota Depok. Sebagai petahana Imam dianggap masih layak untuk memimpin kota ini walaupun tingkat kepuasan warga tidak terlalu tinggi juga
"Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah di Kota Depok tergolong sedang di atas 50 persen," paparnya.