IDN Times/Debbie Sutrisno
Meiki juga menyoroti proses air Sungai Citarum yang beberapa waktu lalu bisa diminum. Dia menilai, air Citarum bisa diminum bukan dari kualitas air yang meningkat. Melainkan hadirnya alat penyulingan air dengan harga yang tidak murah.
"Air Citarum bisa diminum bukan karena meningkatnya kualitas air Citarum. Tapi karena mesin penjernih air. Yang hanya akan menambah beban biaya bila terus dioperasikan walaupun untuk publik sekitar," kata Meiki.
Diberitakan sebelumnya, air di sungai Citarum mampu dikonsumsi publik menggunakan mesin penyulingan air limbah. Mesin penyulingan air limbah ini dilakukan di Desa Sukamukti, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung. Mesin tersebut didapat dari perusahaan swasta yan fokus pada penanganan air bersih.
Mesin tersebut mampu menyediakan kebutuhan air bersih bagi masyarakat sekitar mencapai 50 ribu liter per hari untuk mandi dan mencuci. Sedangkan untuk kebutuhan air minum langsung, per harinya hanya bisa menyediakan sekitar 8 ribu liter.