Bandung, IDN Times - Industri asuransi di Indonesia berpotensi untuk terus meningkat tahun ini. Data tersebut tercermin dari jumlah pemegang polis asuransi di Indonesia yang masih jauh di bawah 100 juta, sedangkan jumlah penduduk lebih dari 270 juta.
Senior Business Partner dan Agency Founder WISE Sequislife Eddi Mak mengungkapkan, salah satu hambatan yang dialami industri asuransi di Indonesia adalah kurangnya jumlah tenaga pemasar.
Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia, jumlah tenaga pemasar asuransi sempat menembus angka 600 ribu orang pada 2020. Namun, kini jumlah itu turun di angka 576 ribu tenaga pemasar.
Kata Eddi, akibat kurangnya tenaga pemasar, maka perusahaan asuransi kerap membajak tenaga pemasar dari perusahaan asuransi lainnya.
“Dalam beberapa tahun terakhir ini banyak terjadi kasus poaching yaitu bajak membajak tenaga pemasar atau agen asuransi. Biasanya, agen asuransi yang dibajak ini diiming-imingi imbalan yang lebih besar sehingga bersedia untuk pindah. Praktik poaching ini menjadi concern utama dan jadi problem yang harus diatasi di industri asuransi,” kata Eddi dalam keterangan tertulis, Selasa (11/2/2025).