Bandung, IDN Times - Indonesia tengah menghadapi ancaman kekurangan talenta digital yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi di masa depan. Pada era digital yang semakin maju, kebutuhan akan tenaga kerja yang terampil dalam bidang teknologi semakin mendesak.
Namun, ketidaksesuaian antara kurikulum pendidikan dan kebutuhan industri menyebabkan banyak lulusan sarjana di Indonesia belum siap kerja.
Laporan dari Asian Development Bank (ADB) dan LinkedIn mengungkapkan bahwa tingkat perekrutan talenta digital di Indonesia meningkat rata-rata 9 persen per tahun antara Januari 2017 hingga Februari 2022.
Sayangnya, jumlah lulusan di bidang ini masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan industri yang terus berkembang.
Jika tidak segera ditangani, kekurangan talenta digital dapat menghambat ambisi Indonesia untuk menjadi pusat ekonomi digital di Asia. Dibutuhkan langkah konkret dan kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan sektor swasta untuk mengatasi kesenjangan ini.
Salah satu solusi yang muncul adalah melalui pendidikan yang lebih adaptif dan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, seperti yang ditawarkan oleh Maxy Academy.