IDN Times/Debbie Sutrisno
Dalam pertemuan ini, perwakilan dari Indonesia dan Australia membicarakan sejumlah isu yang menjadi perhatian kedua negara, yakni demokrasi, agama dan kemajemukan, kebebasan berekspresi, penyebaran pesan damai dan memerangi penyalahgunaan media, serta memperkuat kerja sama advokasi.
Pembicara yang mewakili Indonesia pada Dialog Lintas Agama tersebut antara Iain Wakil Staf Khusus Presiden untuk isu Keagamaan Internasional Dr. Pradana Boy; Peneliti Senior pada Center for Security and Peace Studies UGM Dr. Ahmad Munjid; Pemimpin Redaksi IDN Times Zulfiani Lubis; Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kementerian Agama Dr. Saefudin Syafi’l; dan Ketua Prajaniti Hindu Indonesia K.S. Arsana.
Sementara itu, pembicara yang menjadi delegasi dari Australia antara lain Ketua Bidang Hubungan Lintas Agama pada Gereja Anglikan Australia Pendeta Samuel Green; Tokoh Hindu pada Universitas Queensland Umesh Chandra; dan Biarawati Elizabeth Vaag .
Selain forum dialog, pada Kamis (14/3), besok juga dilakukan kegiatan Kuliah Umum dan pemutaran film serta kunjungan lapangan ke situs-situs keagamaan. Dr. Zuleyha Keskin, Direktur pada Islamic Sciences and Research Academy (ISRA) cabang Melbourne, dijadwalkan memberikan Kuliah Umum di Universitas Kristen Maranatha dengan tema the Use of Social Media for Interfaith Dialogue and Spreading Peace.
Pada kesempatan yang sama juga dilakukan pemutaran dan diskusi film dokumenter pendek berjudul Da’wah yang disutradarai oleh sutradara asal ltalia, ltalo Spinelli, dan berkisah tentang kehidupan sehari-hari di pesantren di Indonesia.
Setelah itu, dilakukan kunjungan lapangan ke Gang Ruhana (Desa Toleransi) dan Masjid Lautze di Jalan Tamblong, Kota Bandung. Kunjungan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan kepada delegasi Australia kondisi nyata kehidupan antar umat beragama di Indonesia.